Plecing adalah salah satu makanan tradisional khas Lombok, Nusa Tenggara Barat. Plecing terbuat dari sayur yang orang Sasak menyebutnya "Kangkong (kangkung)". Pelecing mempunyai kisahnya asal muasal terciptanya makanan tersebut. Pada zaman dahulu, hiduplah seorang putri yang sangat cantik tapi tak ada satupun yang pernah melihat kecantikan sang putri tersebut karena setiap harinya sang putri selalu menutup wajahnya dengan penutup. Dalam kerajaan tersebut, tinggal pula seorang juru masak yang sangat terkenal dengan masakannya yang sangat enak dan lezat. Suatu hari, juru masak tersebut sangat penasaran untuk melihat kecantikan wajah Sang Putri tersebut. Si juru masak pun berpikir keras untuk menciptakan sebuah makanan yang sangat aneh caranya untuk di hidangkan agar mampu melihat wajah Sang Putri. Setelah lama mengolah makanan tersebut, si juru masak mulai memperkenalkan makanan temuannya itu kepada semua penghuni Istana. Si juru masak ternyata menghidangkan makanan sayuran panjang yang tidak potong-potong. Juru masak tersebut memperagakan cara menikmati makanan tersebut dengan menengadahkan kepalanya ke atas dan menjulangkan makanan tersebut ke mulutnya. Setelah itu para pengabdi istana penasaran dan ingin mencoba masakan temuan juru masak tersebut. Namun, juru masak tersebut malah mempersilahkan sang putri untuk mencobanya terlebih dahulu. Putri istana pun lalu mencobanya dan juru masak tersebut berhasil melihat wajah sang putri yang begitu cantik dan menawan setiap hati yang melihatnya. Nah, seperti itulah kisah makanan tradisional Lombok yang sangat unik ini.
http://imrontraveling.blogspot.com/2014/11/sejarah-pelecing-makanan-khas-lombok.html?m=1)
Resep Plecing Kangkung Lombok
Bahan-bahan Bahan: 2 ikat kangkung, potong-potong, rebus 75 g tauge, seduh dengan air panas 6 sdm minyak goreng, panaskan 1 bh jeruk limau 1 sdt garam ½ sdt gula pasir Bumbu halus : 5 bh cabai merah besar 3 siung bawang merah 3 bh cabai rawit 5 btr kemiri, sangrai 2 sdm terasi, bakar Cara membuat 1. Haluskan cabai merah, cabai rawit, bawang merah, kemiri, dan terasi dengan air. 2. Rebus kangkung hingga layu, angkat, siram dengan air dingin, dan tiriskan. Seduh tauge, siram dengan air dingin, tiriskan. Sisihkan. 3. Campur bumbu halus dengan garam, air jeruk, dan gula pasir, sisihkan. Panaskan minyak goreng. 4. Tuangkan minyak ke campuran bumbu, aduk rata. Siramkan bumbu ke atas kangkung dan tauge. Sajikan.
https://www.bacaresepdulu.com/resep-plecing-kangkung-lombok/
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak, Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman)...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang