Pisang goreng adalah salah satu jenis gorengan yang sangat umum di Indonesia. Anda dapat dengan mudah menemukan gorengan ini hampir di setiap warung atau tempat yang menjual makanan, baik yang di pinggir jalan, maupun di hotel berbintang. Mengapa pisang goreng begitu umum dan populer? Tak lain karena pohon pisang adalah salah satu flora yang tumbuh dengan subur di tanah Indonesia. Sehingga buahnya pun dapat dengan mudah ditemukan dan dijadikan olahan. Setiap bagian dari pohon pisang dapat dijadikan masakan, mulai dari pelepah pisang yang dapat ditumis, hingga daun pisang yang umum digunakan sebagai pembungkus berbagai aneka jajanan dalam negeri karena aroma daun pisang yang semerbak mengundang selera. Namun tentu saja, yang paling umum dinikmati sebagai santapan nusantara adalah pisang goreng. Selain mudah membuatnya, bahan-bahan yang digunakan pun sama sekali tidak rumit. Berikut resepnya:
- 5 buah pisang jenis pisang raja yang telah dikupas dan diiris tengahnya hingga ke ujung
- 200 gr tepung terigu
- 2 sdm gula pasir
- 1 butir telur ayam
- 1/2 sdt garam
- 1/2 sdt vanili
- 100 ml air bersih
- Minyak secukupnya untuk menggoreng
- Siapkan baskom, masukkan tepung terigu, gula pasir, garam, vanili dan telur ayam, aduk-aduk rata
- Sambil diaduk, tambahkan air bersih perlahan-lahan sampai adonan mengental (jangan terlalu enceratau terlalu padat)
- Setelah adonan siap, panaskan minyak di atas wajan
- Jika minyak sudah panas, masukkan pisang ke dalam adonan tepung, bolak-balik pisang hingga semua bagiannya terlumuri adonan, lalu masukkan ke dalam wajan yang berisi minyak panas
- Goreng pisang hingga garing dan semua bagian berwarna kuning tua atau kecoklatan, lakukan penggorengan dengan cara deep frying atau semua bagian pisang terendam minyak dengan sempurna
- Tiriskan pisang yang sudah matang, sajikan di atas piring, dan pisang pun siap dihidangkan saat masih hangat untuk bersantap ria bersama keluarga dan sahabat. Selamat menikmati!
sumber: http://www.kerjanya.net/faq/13731-resep-pisang-goreng-praktis-sederhana.html
Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu
Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.