Berbicara soal kota Bandung tidak lengkap apabila tidak membicarakan berbagai macam makanan khas kota Bandung. Memang dari setiap penjuru daerah Bandung terdapat berbagai macam makanan khasnya tersendiri, dan pada kesempatan ini saya akan membahas dan mengulas seputar makanan yang bernama Peuyeum Bandung atau dalam bahasa Indonesianya disebut dengan Tape. Peuyeum Bandung memiliki 2 jenis yang berbeda bahan pembuatannya, jenis peuyeum yang pertama terbuat dari singkong, dan jenis ini mungkin jenis peuyeum yang sering kita temui. Kemudian jenis yang kedua, ada jenis peuyeum yang dibuat dari beras ketan yang telah di fermentasikan. Dan yang akan kita bahas kali ini adalah jenis peuyeum yang terbuat dari bahan dasar singkong.
Peuyeum Bandung biasanya dijual dengan cara digantungkan di langit-langit depan warung sederhana di pinggiran jalan, ataupun kita bisa menemukan penjual peuyeum yang berkeliling. Namun penjual peuyeum sudah sulit ditemukan kecuali mencari ke pasar-pasar khusus.Berdasarkan sejarah pembuatannya,karena bandung dikelilingi oleh suhu yang dingin akhirnya orang tua jaman dahulu memanfaatkan bahan dasar singkong untuk membuat peuyeum tersebut . Khasiat peuyeum tersebut didapatkan dari hasil fermentasi. Dan untuk kata peuyeum sendiri memang berasal dari bahasa Sunda, orang-orang Sunda sering menyebut peuyeum dengan sebutan peuyeum sampeu atau “tape singkong“. Untuk cara pembuatan peuyeum juga cukup mudah. Kita cukup mengukus singkong sampai matang, kemudian setelah singkong tersebut dingin kita cukup menutupinya dengan ragi dan di simpan di wadah yang tertutup, lalu tunggu 2 sampai 3 hari. Ragi tersebut digunakan untuk memfermentasikan segala macam karbohidrat salah satunya singkong yang akan berubah menjadi peuyeum. Dengan cara fermentasi tradisional tersebut, apabila telah selesai , maka peuyeum pun sudah bisa untuk kita konsumsi.
#OSKMITB2018
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang