Peuyeum atau sering disebut dengan tapai, merupakan makanan khas Bandung banyak dijumpai di pinggir jalan di Bandung. Kata “Peuyeum” sendiri berasal dari bahasa Sunda, penduduk bandung sering menyebutnya dengan peuyeum sampeu atau tapai singkong. Biasanya peuyeum dijual dengan cara digantung, namun ada juga yang dijual menggunakan wadah yang terbuat dari anyaman bambu.

       Konon katanya orang Bandung zaman dahulu meyakini peuyeum dapat menghangatkan tubuh. Hal ini diperlukan mengingat Bandung merupakan daerah yang dingin. Mereka menggunakan tanaman singkong yang memang banyak tumbuh di daerah bandung.

       Peuyeum sebenarnya sama dengan tapai singkong pada umumnya, namun terdapat perbedaan yang menjadi kekhasan peuyeum bandung, yakni: cara pembuatan, tekstur, rasa, dan ketahanan. Sama-sama menggunakan singkong sebagai bahan dasar, tapai singkong dibuat menggunakan mengupas kulit singkong secara menyeluruh dan dimasak hingga matang. Sedangkan peuyeum dibuat dengan menggunakan singkong secara utuh, dipotong bagian ujungnya lalu direndam sebentar, setelah itu baru dimasak hingga setengah matang, tidak terlalu matang dan lembek seperti tapai pada umumnya. Untuk proses peragian atau fermentasi biasanya peuyeum menggunakan ragi yang lebih banyak ketimbang tapai singkong.

      Untuk tekstur, tapai singkong memiliki tekstur yang lebih lembek dan berair ketimbang peuyeum, hal ini dikarenakan pada proses pembuatannya tapai dimasak hingga matang. Karena tekstur yang lembek dan berair ini pula ketahanan tapai tidak seawet peuyeum. Peuyeum yang lebih awet menjadikan makanan ini sebagai oleh-oleh para wisatawan.  Soal rasa, tapai singkong memiliki rasa yang lebih manis ketimbang peuyeum.

         Jadi bagaimana? Tertarik untuk mencoba peuyeum?

#OSKMITB2018