Perundak adalah alat untuk membuat kerupuk ikan atau amplang. Dengan alat ini daging dan tulang ikan dipisahkan. Perundak memiliki tiga macam bentuk yaitu pertama berbentuk setengah tempurung dan berlubang, kedua berbentuk segi empat berlubang, dan yang ketiga alasnya berbetuk segi empat yang pada bagian atasnya terdapat cekungan yang berfungsi menampung daging ikan.
Diameter tempurung adalah 14,5 cm, tingginya 5 cm, dan besar lubang pada tempurung 0,6 cm. Panjang bagian atas tempat ikan diletakan 37 cm, tinginya 11,5 lubang pada bagian atas tempat meletakan ikan 0,7 cm. Alas tempat menampung ikan berbentuk bujur sangkar adalah 50 cm. Bahan baku untuk membuat perundak adalah tempurung kelapa dan kayu belian.
Alat ini dapat dibuat sendiri, yaitu dengan cara :
Cari tempurung sesuai ukuran yang diinginkan.
Cari kayu belian untuk membuat tempat meletakkan ikan.
Bersihkan tempurung dari serabut dan lubangi seluruh badan tempurung dengan menggunakan bor.
Buat tempat untuk meletakan ikan yaitu berupa meja tetapi bentuknya lebih kecil.
Buat lubang pada bagian yang akan diletakkan ikan.
Buat tempat untuk menampung daging ikan dan tempat untuk meletakkan tempat penampung ikan.
Cara menggunakan alat ini adalah dengan menekan sambil mendorong dan menarik, sehingga dapat memisahkan antara daging dan ikan. Setelah selesai digunakan, alat ini kemudian dicuci lalu dijemur hingga kering. Setelah kering perundak disimpan di samping rak piring. Kepercayaan, pantangan dan penangkal untuk perundak ini tidak ada di dalam kehidupan masyarakat.
Sumber: http://dyahhandayani6arega11.blogspot.co.id/2014/06/alat-alat-memasak-tradisional-suku.html
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang