Beras ketan sering digunakan sebagai bahan makanan seperti kue basah dan kue kering. Salah satunya jajanan Pertolo, makanan tradisional tempo dulu yang kini masih disukai meski jarang dijumpai. Jajanan Pertolo dibuat dari tepung beras dan ketan. Dibuat berwarna-warni agar menarik, dan disajikan dengan kuah santan beraroma daun pandan. Rasanya sangat nikmat dan segar, apalagi jika disajikan waktu santannya masih panas. Pertolo di kota Kediri bisa dijumpai jalan Cendana tepat di belakang pasar Pahing kota Kediri. Penjualnya bernama pak Suroso. Dengan menggunakan gerobak dorongnya pak Suroso sering berjualan di jalan Cendana. Mulai jam 9 pagi hingga siang hari. Dia mengaku jajanan Pertolo merupakan makanan jaman dulu yang kini jarang dijumpai. Masyarakat sekarang, kemungkinan tidak begitu suka menikmati jajan pertolo, karena sudah mulai hilang. Pak Suroso mengaku, sampai saat ini masih tetap bertahan dengan jualan pertolo, karena masih banyak yang mencari terutama orang tua.
sumber: https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/wbtb/?newdetail&detailCatat=3629
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang