Permainan ini memiliki kemiripan dalam permainan merboni-boni sapu tangan, hanya saja apabila merboni-noni sapu tangan menjatuhkan sapu tangan secara diam-diam, permainan ini berusaha untuk mengejar si pelempar sapu tangan, dan permainan ini diiringi dengan lagu "Saputangan" karya Indi,Mikha, dan Nicky.
SAPUTANGAN
Sapu tangan, sapu tangan
Terbuat dari kain
Bagusnya bukan main
Siapa yang belum punya
Harus mengajar saya
Permainan ini biasa dimainkan oleh anak-anak, dan biasanya terdiri dari 20 anak atau lebih ( seperti ukuran 1 kelas ) yang masing masing duduk melingkar.
Cara Bermain :
Pemilik saputangan ( yang dipilih secara random atau acak dalam awal permainan ) berlari memutari lingkaran, sementara pada saat yang bersamaan, semua orang menyanyikan lagu "Saputangan". Bila lagu yang dinyanyikan sudah habis ( mencapai kata saya ) pemilik sapu tangan harus melempar sapu tangan tersebut ke orang yang berada paling dekat dengannya di lingkaran tersebut. Orang yang mendapatkan saputangan harus mengejar si pelempar sapu tangan. Orang yang sedang dikejar ( pelempar sarung tangan ) harus berlari mengitari 1 lingkaran untuk duduk di tempat yang kosong ( tempat orang yang mendapatkan sapu tangan ). Jika orang yang sedang dikejar gagal ( terkena sapu tangan ) maka dia harus berlari ulang, bila dia berhasil maka orang yang mendapatkan sapu tangan berlari memutari lingkaran dan semuanya menyanyikan lagu "Saputangan" kembali
Dan seterusnya... ( Berulang )
#OSKMITB18
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang