Permainan ini dikatakan kucing-kucing atau bekel karena dalam permainan ini dibutuhkan kucing-kucing (sebangsa siput laut yang elah diambil isinya) sebanyak 6 buah dan bola karet kecil atau bola tenis. Dilaksanakan untuk mengisi waktu senggang, atau ketika anak-anak kecil atau bola tenis. Dilaksanakan untuk mengisi waktu senggang, atau ketika anak-anak tidak dapat bermain diluar rumah karena hujan.
Permainan kucing-kucing atau bekel dilakukan oleh anak perempuan berusia 6 tahun – 14 tahun. Sebelum permainan dimulai lebih dulu diadakan suit untuk menentukan siapa yang lebih dulu main.
Dalam permainan ini, ada 3 tahap yang harus dilalui, yakni :
1. Buah basing
Bola dilantunkan ke lamtai dan kucing-kucing dibaurkan, kemudian diambil satu pwersatu, dua-dua demikian seterusnya sampai kucin-kucing ada di tangan kanan. Basing artinya kucing-kucing ditaburkan/dilepaskan dari tangan ada yang telentang dan ada yang telungkup.
2. Buah putih
Buah putih merupakan lanjutan dari tahap buah basing. Sebelum diambil satu persatu, kemudian dua-dua dan seterusnya, lebih dulu kucing-kucing ditelentangkan sehingga bagian perutnya ke atas semua. Pada waktu menelungkupkan kucing-kucing dapat dilakukan satu persatu atau sekaligus dua buah bola dilantunkan ke lantai.
3. Buah hitam
Teknik permainanya sama dengan nomor 2 (buah putih), perbedaannya hanyalah sebelum kucing-kucing diambil lebih dulu ditelungkupkan.
Dalam melaksanakan ke tiga tahap di atas adakalanya pemain tidak dapat melaksanakannya secara terus menerus dengan kata lain beralih kepada lawan. Hal ini terjadi apabila pemain melaksanakan kesalahan sebagai berikut :
Sumber: Direktorat Permuseuman. 1998. Permainan Tradisional Indonesia. Jakarta: Proyek Pembinaan Permuseuman.
http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/1464/permainan-lantun-kucing-kucing-bekel
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang