×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

permainan tradisional

Elemen Budaya

Permainan Tradisional

Provinsi

Kalimantan Selatan

Permainan Balogo - Banjar, Kalimantan Selatan

Tanggal 26 Apr 2016 oleh Ressy vemialita.

Balogo adalah salah satu jenis permainan tradisional suku Banjar di Kalimantan Selatan. Balogo diambil dari kata “logo”, karena permainan itu menggunakan logo. Sampai dengan tahun 80-an permainan ini masih sering dilakukan di kalangan masyarakat Banjar. Namun, dewasa ini sudah mulai tersisih oleh permainan elektronik populer.
 
Pemain
Permainan ini dilakukan oleh anak-anak dan remaja. Umumnya hanya dimainkan oleh kaum pria, dengan jumlah pemain 2 sampai 5 orang.
 
Tempat dan Peralatan Permainan
Logo terbuat dari tempurung kelapa. Garis tengahnya sekitar 5--7 cm dan tebalnya sekitar 1--2 cm. Kebanyakan dibuat berlapis dua yang direkatkan dengan bahan aspal atau dempul supaya berat dan kuat. Bentuknya bermacam-macam, ada yang berbentuk bidawang (bulus), biuku (penyu), segi tiga, layang-layang, daun dan bundar. Dalam permainan harus dibantu dengan sebuah alat yang disebut panapak atau kadang-kadang beberapa daerah ada yang menyebutnya campa, yakni stik atau alat pemukul yang panjangnya sekitar 40 cm dengan lebar 2cm. Fungsi panapak atau campai adalah untuk mendorong logo agar bisa meluncur dan merobohkan logo pihak lawan yang dipasang saat bermain.
 
Aturan dan Proses Permainan
Permainan balogo dapat dilakukan satu lawan satu atau secara beregu. Jika dimainkan secara beregu, maka jumlah pemain yang “naik” (yang melakukan permainan) harus sama dengan jumlah yang “pasang” (pemain yang logo-nya dipasang untuk dirobohkan). Jumlah pemain beregu minimal 2 orang dan maksimal 5 orang. Dengan demikian, jumlah logo yang dimainkan sebanyak jumlah pemain yang disepakati dalam permainan.
 
Cara memasang logo adalah dengan medirikannya secara berderet ke belakang pada garis-garis melintang. Inti dari permaian ini adalah keterampilan memainkan logo agar bisa merobohkan logo lawan yang dipasang. Regu yang paling banyak dapat merobohkan logo lawan adalah yang keluar sebagai pemenang. Dan, sebagai akhir permainan, pihak yang menang disebut dengan “janggut” dan boleh mengelus-elus bagian dagu atau jenggot pihak lawan yang kalah sambil mengucapkan teriakan “janggut-janggut” secara berulang-ulang yang tentunya membuat pihak yang kalah malu, tetapi bisa menerimanya sebagai sebuah kekalahan.
 
Nilai budaya
Nilai yang terkandung dalam permainan balogo adalah keterampilan, kerja keras, kerja sama, dan sportivitas. Nilai keterampilan tercermin dari pemasangan logo yang memerlukan keahlian khusus. Nilai kerja keras tercermin dari usaha para pemain untuk merobohkan logo lawan. Kemudian, nilai kerja sama tercermin tidak hanya di pemasangan logo, tetapi juga tercermin dalam perobohan logo lawan. Dan, nilai sportivitas tercermin dari kerelaan pemain yang kalah untuk di elus-eluas janggutnya oleh pemenang karena aturannya memang demikian.
 
 
 
Sumber: www.kerajaanbanjar.wordpress.com

DISKUSI


TERBARU


ASAL USUL DESA...

Oleh Edyprianto | 17 Apr 2025.
Sejarah

Asal-usul Desa Mertani dimulai dari keberadaan Jaka Tingkir atau Mas Karebet atau Sultan Hadiwijaya yang menetap di Desa Pringgoboyo, Maduran, Lamong...

Rumah Adat Karo...

Oleh hallowulandari | 14 Apr 2025.
Rumah Tradisional

Garista adalah Rumah Adat Karo di Kota medan yang dikenal sebagai Siwaluh Jabu. Rumah adat ini dipindahkan dari lokasi asalnya di Tanah Karo. Rumah A...

Kearifan Lokal...

Oleh Artawan | 16 Mar 2025.
Budaya

Setiap Kabupaten yang ada di Bali memiliki corak kebudayaan yang berbeda antara satu daerah dengan daerah yang lainnya. Salah satunya Desa Adat Tenga...

Mengenal Sejara...

Oleh Artawan | 16 Mar 2025.
Budaya

Pura Lempuyang merupakan salah satu tempat persembahyangan umat hindu Bali tertua dan paling suci di Bali. Terletak di lereng Gunung Lempuyang, di Ka...

Resep Layur Bum...

Oleh Masterup1993 | 24 Jan 2025.
Makanan

Ikan layur yang terkenal sering diolah dengan bumbu kuning. Rasa ikan layur yang dimasak dengan bumbu kuning memberikan nuansa oriental yang kuat...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...