|
|
|
|
Perang Meriam Karbit Tanggal 02 Aug 2014 oleh Atika Amalina. |
Perang Meriam Karbit merupakan tradisi rutin yang dilakukan oleh masyarakat muslim di Pontianak, Kalimantan Barat menjelang lebaran setiap tahunnya. Masyarakat selalu mengadakan perang meriam ini di pinggir Sungai Kapuas. Meriam yang digunakan untuk perang ini tidak berbahaya. Masyarakat membuat meriam dari bambu dan batang kelapa yang diisi dengan bubuk karbit. Sehingga meriam hanya akan menimbulkan suara yang sangat keras namun tidak berbahaya.
Tradisi ini sudah ada sejak awal Kota Pontianak berdiri. Konon, raja pertama Pontianak, Syarif Abdurrahman Alkadrie, sempat diganggu oleh hantu-hantu ketika ia akan membuka lahan untuk tempat tinggalnya di kota ini. Lalu, Sultan memerintahkan pasukannya untuk mengusir hantu-hantu yang menganggunya dengan menggunakan meriam karbit. Perang Meriam Karbit sempat dilarang ketika masa orde baru. Setelah masa orde baru berakhir barulah tradisi ini kembali dilanjutkan.
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |