Pentatonis, 5 nada dasar yang menjadi dasar di musik-musik tradisional di Bandung. Gamelan namanya, bila anda sudah pernah mendengar tentangnya. Gamelan menurut saya adalah alat musik yang unik. Mengapa unik? Karena, menurut pengalaman saya, menciptakan suatu rangkayan nada dari 7 nada adalah hal yang mudah, tapi dari 5 nada, adalah suatu hal yang cukup sulit. Tapi, karena keterbatasan nada tersebut, orang-orang tradisional dapat menciptakan susunan-susunan nada yang berbeda dan unik satu sama lain. Hal ini seharusnya diapresiasikan lebih, karena hal ini sangat unik di kancah permusikan. Bayangkanlah seperti ini. Anda memiliki 7 warna untuk saling dikombinasikan menjadi warna-warna baru, sementara orang-orang tradisional hanya memiliki 5 warna, yang berarti mereka harus berfikir lebih kreatif lagi, agar mendapatkan warna baru yang belum pernah dilihat sebelumnya. Ini adalah hal yang luar biasa, dimana ini mengartikan bahwa masyarakat Indonesia di zamannya adalah masyarakat yang kreatif dan dapat berfikir lebih jauh soal seni dan musik. Masalahnya sekarang adalah, apakah rakyat yang sekarang memiliki keinginan yang sama dengan pendahulunya dalam menggunakan nada pentatonik sebagai salah satu kesenian yang unggul? nyatanya tidak. Rakyat sekarang justru lebih mencintai lagu-lagu dari luar yang menurut saya nilai estetikanya tidak setinggi lagu-lagu pentatonik. Tidak ada salahnya dalam menyukai lagu-lagu dari luar, namun perlu diingat bahwa lagu-lagu Indonesia seperti gamelan, dan lainnya, perlu juga dilestarikan dan kita kenalkan kepada masyarakat lebih dalam lagi. Mari kita lestarikan budaya pentatonis sehingga menjadi salah satu keunikan kita dalam bermusik, hingga tidak kalah dengan musik yang lainnya!
#OSKMITB2018
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang