Pempek kapal selam ini bahan bakunya ikan dan tepung sagu berisikan telur ayam merupakan jenis pempek paling populer di Indonesia, khususnya Sumatera Selatan.
Namun demikian,, belum banyak masyarakat mengetahuinya kenapa pempek tersebut dinamakan pempek kapal selam yang sudah hampir empat puluh dekade menjadi tradisi tak terpisahkan.
Bagi warga Kota Palembang seiring perkembangannya, pempek pun memiliki keragaman bentuk serta jenis nama yang cukup unik dan populer di tengah masyarakat luas antara lain kapal selam, lenjer, adaan, kerupuk, kuilt, panggang, lenggang dan lainnya.
Salah satunya pempek "telok besak" atau lebih populer pempek kapal selam, yakni olahan terbuat dari bahan baku ikan dan tepung sagu berisikan sebutir telur ini dikenal masyarakat setempat, karena bentuk maupun cara memasaknya sangat menyerupai kapal selam pada umumnya.
Hal tersebut nampak jelas ketika pempek menyelam saat direbus sekitar 15 menit dan akan timbul dengan sendirinya ke atas menandakan bahwa pempek tersebut sudah matang.
Persepsi inilah yang melekat di masyarakat hingga sekarang bahwa pempek telur berukuran besar seperti ini disebut kapal selam, katanya.
Cara membuatnya setelah dibentuk sedemikian rupa baru dimasukan telur, selanjutnya dimasukan ke air mendidih dan rebus lebih kurang 15 menit atau kalau sudah mengapung tandanya pempek tersebut sudah matang.
Sementara, pada waktu pempek ini dimasak di air yang mendidih ketika dimasukan pempek akan turun ke bawah "nyelem" dan tanda sudah masak akan timbul sendiri, sehingga tidak diragukan lagi kalau sudah ke atas pasti masak.
Utuk penyajiannya, pempek kapal selam digoreng garing hingga warnanya kecoklatan, setelah masak barulah dipotong menjadi beberapa bagian ditambahkan irisan mentimun, udang ebi yang ditumbuk sudah halus dan cuka pedas dijamin sensasi pedasnya akan membuat ketagihan untuk mencicipinya.
Alamat & Kontak Penjual:
Pondok Wong Palembang
Jl. Veteran I No. 13, Gambir, Jakarta
021 3510909, 021 3510910
Sumber:http://m.antarasumsel.com/berita/303947/asal-mula-pempek-kapal-selam
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja