Pengobatan dan Kesehatan
Pengobatan dan Kesehatan
Kesehatan Jawa Tengah Jawa
Pembuatan Jamu #DaftarSB19
- 12 Februari 2019

Jamu seperti obat modern juga memiliki berbagai bentuk sediaan antara lain, serbuk, pil, kapsul, cairan maupun rajangan. Proses pembuatan jamu juga berbeda-beda tergantung bentuk sediaan yang diinginkan.

Cara pembuatan jamu secara tradisional

Pembuatan jamu secara tradisional umumnya dilakukan dengan menumbuk bahan ramuan dalam lumpang atau menggunakan pipisan. Setelah bahan halus kemudian ditambahkan air matang secukupnya untuk memudahkan penyarian dan pemerasan. Selanjutnya air saringan dapat langsung diminum. Apabila ramuan jamu harus direbus terlebih dahulu, maka bahan-bahan yang telah dicuci bersih ditambah air dalam panci dan direbus hingga mendidih. Perebusan dilakukan hingga sisa air rebusan tinggal setengah. Air rebusan didinginkan, disaring dan siap diminum. Apabila ramuan harus dibuat serbuk maka bahan-bahannya harus bersih dan dikeringkan dahulu. Kemudian semua bahan ditumbuk dan dicampur kemudian diayak. Hasil serbuk ini kemudian diseduh dengan air matang secukupnya dan siap diminum.

Cara pembuatan jamu secara modern

Pembuatan jamu secara modern meliputi beberapa tahap, meliputi persiapan bahan baku, peracikan, dan pengemasan.

Proses persiapan bahan baku sendiri memiliki beberapa tahap hingga bahan baku dari alam siap digunakan.

  1. Bahan baku dari petani/pedagang
  2. Laboratorium pemeriksaan mutu; Pemeriksaan keaslian bahan, kemurnian bahan, kadar air dan kandungan senyawa aktif.
  3. Gudang bahan baku
  4. Simplisia dibersihkan (menggunakan blower), dicuci, dan disortir untuk memilah kotoran, barang yang mengalami kerusakan fisik, dan bagian-bagian simplisia yang tak berguna.
  5. Perajangan
    Dilakukan perajangan untuk memperoleh ukuran yang lebih kecil sehingga mempercepat proses pengeringan.
  6. Pengeringan
    Pengeringan harus melihat sifat bahan untuk menentukan waktu dan suhu pengeringan.
  7. Prebroken
    Simplisia kering diproses lebih lanjut untuk diperoleh ukuran yang sama besar agar memudahkan proses selanjutnya.
  8. Simplisia kering disimpan di Gudang Racikan dan siap diolah.

Proses peracikan terdiri dari;

  1. Penimbangan bahan baku
  2. Peracikan bahan sesuai formulasi
  3. Penggilingan bahan baku (simplisia kering) menjadi bentuk serbuk (penggilingan kasar, penggilingan halus).
  4. Pengayakan dengan mesin pengayak untuk diperoleh derajat kehalusan sesuai yang diharapakan.
  5. Penyimpanan serbuk halus di Gudang Setengah Jadi untuk dilanjutkan dengan pengemasan maupun pengolahan lebih lanjut.

Pengemasan

  1. Pengujian mutu serbuk halus yang telah jadi sebelum proses pengemasan.
  2. Serbuk halus dapat langsung dikemas ataupun dibuat menjadi bentuk sediaan lain (pil, kapsul, kaplet, sediaan setengah padat, dan cairan).
  3. Proses ekstraksi dapat pula dilakukan pada serbuk halus untuk mendapatkan ekstrak dari senyawa aktif.

 

Sumber: https://www.jamuiboe.com/frontends/page/30/pembuatan-jamu

Gambar: https://lifestyle.okezone.com/read/2017/08/18/481/1758660/okezone-week-end-sejarah-dan-perkembangan-jamu-obat-herbal-alami-warisan-nenek-moyang-yang-harus-dilestarikan (Shutterstock)

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline