Seni Pertunjukan
Seni Pertunjukan
Acara Rutin Aceh Banda Aceh
Pekan Kebudayaan Aceh
- 22 Agustus 2018

Rakyat Aceh sejak dahulu telah mengetahui dan menyadari akan betapa kayanya budaya-budaya yang ada di Tanah Rencong ini. Pada daerah ini terdapat berbagai macam bahasa dan ciri khas masing-masing yang merupakan titipan dari leluhur sejak berabad-abad.

Melihat hal ini sebagai sebuah identitas dan kekayaan tak ternilai, masyarakat Aceh merasa perlu diadakan tindakan-tindakan untuk melestarikan dan memperkenalkan hal ini kepada kaum banyak. Oleh sebab itu, diselenggarakanlah suatu acara bernama Pekan Kebudayaan Aceh. Yaitu sebuah acara dimana kontingen dari berbagai daerah di Aceh datang ke ibu kota Banda Aceh dan mendirikan stan-stan untuk dinikmati bersama oleh masyarakat.

Pada acara ini juga diadakan pameran dan eksibisi serta berbagai festival seni dari 23 kabupaten dan kota di Aceh. Acara ini telah dilaksanakan sejak tahun 1958 dan terus menjadi kegiatan rutin wajib yang ditunggu-tunggu oleh rakyat. Acara ini dilangsungkan tidak setiap tahun, melainkan 5 tahun sekali. Turis dan pengunjung dari luar daerah sering menyempatkan liburan mereka bertepatan dengan diselenggarakannya acara ini untuk dapat merasakan keberagaman dan antusiasme dari berbagai pihak. Bukan hanya pengunjung, peserta PKA dari berbagai daerah, warga setempat bahkan pemerintah pun sangat menanti-nantikan acara ini.

Saat acara ini berlangsung, maka kota Banda Aceh akan sangat padat oleh ribuan masyarakat dari luar Aceh. Jalanan penuh, dan suasana kota berubah menjadi lebih menyenangkan. Saat anda berjalan-jalan, anda dapat menyapa orang-orang dari luar kota Banda Aceh dan merasakan keramahtamahan serta kekeluargaan yang erat. Perbedaan bahasa dan budaya justru menjadi pemersatu. Masyarakat kota Banda Aceh akan menyiapkan tempat tinggal, menyambut peserta kontingen dengan meriah. Di tempat-tempat wisata pun akan sangat padat dan ramai.

Jika anda datang ke PKA , maka anda akan dapat melihat rumah-rumah adat daerah aceh, pelaminan, baju-baju tradisional, tarian daerah, tarian islami , maupun tarian kreasi anak muda aceh . Senjata-senjata perang, atraksi debus , stan makanan serta lapak penjual aneka benda pakai juga akan anda temui di acara ini.

Setiap kontingen daerah berlomba-lomba secara sportif untuk dapat menyiapkan pertunjukkan dan eksibisi budaya daerahnya. Saat anda mengunjungi stan-stan daerah, terlihat dengan jelas kebanggan mereka akan budaya dan identitas yang dimiliknya.

Acara ini dimulai sejak sore hingga malam hari agar masyarakat tetap dapat beraktivitas di pagi hari namun tidak ketinggalan keseruan pada malam hari. Lampu-lampu warna-warni dapat ditemukan di berbagai sudut. Benar-benar suatu pemandangan yang indah.

Tahun ini pun, acara ini telah sukses berlangsung meriah mulai dari tanggal 5-15 Agustus 2018 di Taman Sulthanah Safiatuddin. Masyarakat Aceh tidak pernah merasa bosan akan PKA ini. Mereka selalu ikut menyempatkan diri untuk hadir dan meramaikan acara megah ini.

Mari kenali dan telusuri berbagai budaya dan tradisi Aceh yang unik dan beragam. Jika ada waktu sempatkanlah untuk mengunjungi Aceh dan Pekan Kebudayaan Aceh ini. Kami tunggu kehadiran kalian di PKA yang akan datang. Saleum..

Sumber : http://www.pkaceh.com https://www.lamurionline.com/2013/09/foto-berkeliling-ke-anjungan-pekan.html?m=1

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Sambal Matah
Makanan Minuman Makanan Minuman
Bali

Resep Sambal Matah Bahan-bahan: Bawang Merah Cabai Rawit Daun Jeruk Sereh Secukupnya garam Minyak panas Pembuatan: Cincang bawang merah, cabai rawit, daun jeruk, dan juga sereh Campur semua bahan yang sudah dicincang dalam satu wadah Tambahkan garam secukupnya atau sesuai selera Masukkan minyak panas Aduk semuanya Sambal matah siap dinikmati

avatar
Reog Dev
Gambar Entri
Gereja Kristen Jawa Pakem Taman Lansia Ceria
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Bangunan GKJ Pakem merupakan bagian dari kompleks sanatorium Pakem, yang didirikan sebagai respon terhadap lonjakan kasus tuberculosis di Hindia-Belanda pada awal abad ke-20, saat obat dan vaksin untuk penyakit ini belum ditemukan. Sanatorium dibangun untuk mengkarantina penderita tuberculosis guna mencegah penularan. Keberadaan sanatorium di Indonesia dimulai pada tahun 1900-an, dengan pandangan bahwa tuberculosis adalah penyakit yang jarang terjadi di negara tropis. Kompleks Sanatorium Pakem dibangun sebagai solusi untuk mengatasi kekurangan kapasitas di rumah sakit zending di berbagai kota seperti Solo, Klaten, Yogyakarta, dan sekitarnya. Lokasi di Pakem, 19 kilometer ke utara Yogyakarta, dipilih karena jauh dari keramaian dan memiliki udara yang dianggap mendukung pemulihan pasien. Pembangunan sanatorium dimulai pada Oktober 1935 dan dirancang oleh kantor arsitektur Sindoetomo, termasuk pemasangan listrik dan pipa air. Sanatorium diresmikan oleh Sultan Hamengkubuwono VIII pada 23...

avatar
Seraphimuriel
Gambar Entri
Pecel Mie
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Timur

Bahan-bahan 4 orang 2 bungkus mie telur 4 butir telur kocok 1 buah wortel potong korek api 5 helai kol 1 daun bawang 4 seledri gula, garam, totole dan merica 1 sdm bumbu dasar putih Bumbu Dasar Putih Praktis 1 sdm bumbu dasar merah Meal Prep Frozen ll Stok Bumbu Dasar Praktis Merah Putih Kuning + Bumbu Nasi/ Mie Goreng merica (saya pake merica bubuk) kaldu jamur (totole) secukupnya kecap manis secukupnya saus tiram Bumbu Pecel 1 bumbu pecel instant Pelengkap Bakwan Bakwan Kriuk bawang goreng telur ceplok kerupuk Cara Membuat 30 menit 1 Rebus mie, tiriskan 2 Buat telur orak arik 3 Masukkan duo bumbu dasar, sayuran, tumis hingga layu, masukkan kecap, saus tiram, gula, garam, lada bubuk, penyedap, aduk hingga kecap mulai berkaramel 4 Masukkan mie telur, kecilkan / matikan api, aduk hingga merata 5 Goreng bakwan, seduh bumbu pecel 6 Siram diatas mie, sajikan dengan pelengkap

avatar
Netizen
Gambar Entri
Wisma Gadjah Mada
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Gadjah Mada terletak di Jalan Wrekso no. 447, Kelurahan Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma Gadjah Mada dimiliki oleh Universitas Gadjah Mada yang dikelola oleh PT GAMA MULTI USAHA MANDIRI. Bangunan ini didirikan pada tahun 1919 oleh pemiliknya orang Belanda yaitu Tuan Dezentje. Salah satu nilai historis wisma Gadjah Mada yaitu pada tahun 1948 pernah digunakan sebagai tempat perundingan khusus antara pemerintahan RI dengan Belanda yang diwakili oleh Komisi Tiga Negara yang menghasilkan Notulen Kaliurang. Wisma Gadjah Mada diresmikan oleh rektor UGM, Prof. Dr. T. Jacob setelah di pugar sekitar tahun 1958. Bangunan ini dikenal oleh masyarakat sekitar dengan Loji Cengger, penamaan tersebut dikarenakan salah satu komponen bangunan menyerupai cengger ayam. Wisma Gadjah Mada awalnya digunakan sebagai tempat tinggal Tuan Dezentje, saat ini bangunan tersebut difungsikan sebagai penginapan dan tempat rapat. Wisma Gadjah Mada memiliki arsitektur ind...

avatar
Seraphimuriel
Gambar Entri
Rumah Indis Wisma RRI
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Bangunan ini dibangun tahun 1930-an. Pada tahun 1945 bangunan ini dibeli oleh RRI Yogyakarta, kemudian dilakukan renovasi dan selesai tanggal 7 Mei 1948 sesuai dengan tulisan di prasasti yang terdapat di halaman. Bangunan bergaya indis. Bangunan dilengkapi cerobong asap.

avatar
Seraphimuriel