Bagi sebagian masyarakat, nama sayur kenci atau jembak yang banyak tumbuh di kaki Gunung Sumbing dan Sindoro Kabupaten Temanggung mungkin masih cukup asing.

Nama tanaman ini sebenarnya adalah selada air. Namun untuk orang-orang di sekitar wilayah itu, sayur kenci sudah sangat terkenal. Sebagai salah satu komoditas sayuran asli Temanggung, kenci memang begitu digandrungi oleh penduduk setempat. Tanaman ini sendiri dapat dengan mudah dijumpai di Kelurahan Mudal Kecamatan Temanggung. Selain habitat asli tumbuhnya di tanah yang basah (berair), masyarakat setempat memang banyak membudidayakannya di lahan milik mereka.

Tanaman kenci sendiri terbagi menjadi dua jenis, yakni bulat tebal dan panjang. Tak sulit untuk membudidayakan tanaman ini, cukup sebar benih atau dengan cara tunas. Yang terpenting tanah yang digunakan untuk penyemaian haruslah berair. Tunggu 4 hingga 6 hari kenci sudah dapat dipanen. Rasa sayuran yang mengandung cukup banyak serat, vitamin K serta zat besi ini hampir mirip dengan bayam air.

Dulu tanaman ini dianggap sebagai perdu biasa yang tumbuh liar di sungai-sungai kering sekitar aliran air di desa ini. Bahkan, masyarakat sekitar tidak mengetahui bahwa kenci ini dapat dijadikan sebagai olahan masakan hingga akhirnya ditemukanlah pecel kenci yang cukup lezat dan mengandung banyak vitamin.

Satu porsi pecel kenci tanpa mendoan goreng dan telur bacem dibanderol cukup murah. Hanya Rp. 5.000 sampai Rp. 6.000 saja.

Sumber:

https://jateng.merdeka.com/kuliner/pecel-kenci-kuliner-sederhana-dari-kaki-gunung-sumbing--1705089.html