×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Patung

Patung Dewa Ruci

Tanggal 23 Apr 2014 oleh Rick_zr .

Patung Dewa Ruci terletak di persimpangan antara jalan sunset road dan bypass ngurah rai. patung ini dibuat oleh seniman bernama I Wayan Winten dan menceritakan tentang pertarungan Bima melawan naga dalam mencari air suci (Tirta). Meskipun ia tahu itu sungguh tidak mungkin, namun dengan rasa baktinya kepada sang guru ia pun mencari tirta tersebut ke tengah laut. Berikut ini adalah kisah yang menginspirasi pembuatan patung tersebut:

Patih Sangkuni (dari pihak Kurawa) berusaha untuk menyingkirkan Bimasena (Bima) dan Harjuna (Arjuna), 2 tokoh kunci Pandawa. Ia lalu membujuk Resi Durna untuk memerintahkan Bima untuk mencari “Tirta Prawitasari”, air kehidupan, guna menyucikan bathinnya demi kesempurnaan hidupnya. Tirta itu, harus dicari di hutan Tibaksara di gunung Reksamuka. Ketika menghadap ibunya, Dewi Kunthi, saudara-saudaranya yang lain mengingatkan bahwa mungkin ini hanya jebakan Sangkuni  Karena hutan itu sudah terkenal sebagai  “alas gung liwang liwung, sato mara, sato mati” (hutan raya tak tertembus, mahluk yang mencoba masuk 99,99% akan mati).
 
Tapi Bima berambisius, perintah Guru tidak mungkin ditolaknya meskipun karena itu dia harus menyerahkan jiwanya. Melihat keteguhan hati anaknya, sang Ibu akhirnya merestuinya. Sang Bima pun akhirnya berangkat menjalankan tugas gurunya. Seluruh hutan sudah dijelajahinya, tapi yang dicari tak ada, malah membangunkan 2 raksasa penunggu hutan Rukmuka dan Rukmakala yang lagi enak-enak tidur. Perkelahian segera terjadi dan 2 raksasa itu terbunuh oleh Sang Bima. Menyadari bahwa yang dicarinya tidak ada, Sang Bima kembali menghadap gurunya. Gurunya yang semula kaget, mengapa Sang Bima bisa keluar hidup-hidup dari hutan Tibaksara itu, lalu menyuruh untuk melakukan yang lebih sulit. Tirta Prawitasari itu harus dicari di kedalaman lautan! Tanpa banyak bertanya apalagi meragukan perintah sang Guru, Sang Bimasena pun langsung berangkat. 
 
Seisi lautan diaduknya, seekor Naga yang menghalangi jalannya disingkirkannya, tapi yang dicarinya tidak juga ketemu. Ditengah kebingungannya, dia menemukan mahluk serupa dirinya dalam ukuran yang lebih kecil, yang meniti ombak lautan, mendekati dirinya. Mahluk itu memperkenalkan dirinya sebagai Sang Dewa Ruci, sang suksma sejatinya, dirinya yang sebenarnya. Pembicaraan inilah yang menjadi inti cerita ini, singkat cerita akhirnya Sang Bimasena masuk ke dalam wadag Sang Dewa Ruci melalui kuping kirinya, dan mendapat penjelasan tentang hidup sejatinya.
 
Untuk mendapatkan “inti pengetahuan sejati” (Tirta Prawitasari) Sang Bima harus menempuh ujian fisik dan mental sangat berat, (Hutan Tibaksara “tajamnya cipta“; Gunung Reksamuka, “pemahaman mendalam“). Sang Bimasena tidak akan mampu menuntaskannya tanpa membunuh raksasa Rukmaka “kamukten, kekayaan” dan Rukmakala “kemuliaan” . Tanpa mengendalikan nafsu dunianya dalam batas maksimum. Perjalanannya menyelam ke dasar laut diartikan dengan “samodra pangaksami” pengampunan. Membunuh Naga yang mengganggu jalannya simbol dari melenyapkan kejahatan dan keburukan diri. Pertemuannya dengan Sang Dewa Ruci melambangkan bertemunya Sang Wadag dengan Sang Suksma Sejati. Masuknya wadag Bima kedalam Dewa Ruci dan menerima Wahyu Sejati bisa diartikan dengan “Manunggaling Kawula-Gusti“, bersatunya jati diri manusia yang terdalam dengan Penciptanya. Kemanunggalan ini mampu menjadikan manusia untuk melihat hidupnya yang sejati.
 

 

Patung Dewa Ruci, Badung, Bali.

DISKUSI


TERBARU


Tari Hudoq: Mer...

Oleh Firasalihaz | 03 May 2024.
Tarian Tradisional

Budaya Tari Hudoq dari Kalimantan Timur mempesona dengan keunikan dan kedalaman maknanya. Tarian ini berasal dari suku Dayak Basad, di mana penari la...

Candi Ijo - Sej...

Oleh Dewiarya | 02 May 2024.
Bangunan Bersejarah

Candi ijo terletak di kecamatan Prambanan Sleman DIY , kita harus melewati perbukitan Boko yang berbatu cadas, Candi Ijo merupakan situs seja...

Lumpia

Oleh Kyaya | 28 Apr 2024.
Makanan khas

Lumpia merupakan salah satu kuliner khas semarang yang banyak di gemari masyarakat. Ciri khas dari lumpia semarang yaitu berada pada isianya, rebun...

Kolintang: Alat...

Oleh Klasiktoto | 27 Apr 2024.
Alat Musik Tradisional

Sulawesi Tenggara, surganya keberagaman budaya, telah menjadi tempat bagi berbagai suku yang membentuk kehidupan dan kebudayaan yang kaya. Dalam jurn...

Bubur Pedas

Oleh Sherly_lewinsky | 25 Apr 2024.
Makanan khas Kalimantan Barat

Bubur pedas adalah salah satu makanan khas dari Kalimantan Barat. Biasanya, bubur ini akan dilengkapi dengan berbagai macam sayuran seperti daun kuny...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...