Kata "PANGI" memang sudah tidak asing bagi orang Manado. Tapi bagaimana dengan yang bukan orang Manado? Ini deh ulasannya. Daun Pangi atau yang secara umum lebih dikenal dengan daun kluwak, merupakan sajian khas suku Minahasa (baca: Manado).
Awalnya sayur daun pangi ini adalah merupakan sayuran perlambang suatu hajatan. Baik itu kawinan, baptisan anak, ulang tahun, selamatan rumah baru, wisuda dan lain sebagainya, bahkan juga termasuk menu wajib dalam acara ritual kedukaan. Setiap hajatan tradisional di Tanah Minahasa hampir dipastikan sajian ini ada di atas meja saji.
Selain sebagai sayur, daun pangi ini juga merupakan daun pembungkus untuk sajian yang dimasak dalam bulu (bambu), seperti tinorangsak, kinetor, posanah dan lain sebagainya. Dalam memasak sayur daun pangi ini, awalnya biasanya dipilih daun pangi yang masih muda. Disiangi tulang tulang daunnya dan kemudian diiris setipis mungkin. Biasanya sayur daun pangi ini dimasak dengan daging dan lemak babi dan dicampur dengan darah babi. Makanya warnanya hitam. Tapi cukup lezat juga jika dimasak dengan ikan mas. Kalau yang versi ikan mas biasa dikenal dengan “pangi ikan.
Namun jika orang menyebutnya pangi saja, berarti itu dimasak dengan daging, lemak dan darah babi.
Bumbunya memakai bumbu woku hanya saja tidak memakai kunyit dan kemiri. Dicampur dulu dalam wadah besar dan segala macam bumbunya kemudian dibakar dalam nyalah api yang berkobar kobar. Itu aslinya sih.
Tapi untuk kepraktisan banyak juga memasaknya dengan menggunakan “prosedur alternatifnya” yakni dibungkus dengan daun pangi juga dan dikukus di dandang/kukusan.
Tentu rasanya akan berbeda dengan yang dimasak secara tradisional.
Bahan
Catatan: Daging, lemak dan darah babi bisa diganti dengan ikan mas
Bumbu halus:
Bumbu lainnya
Cara Memasak Pangi Sayuran Khas Manado
Sumber:
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang