Pangek Lapuak merupakan makanan khas Barulak, Tanjung Baru, Tanah Datar, Sumatera Barat. Pangek Lapuak ini berbeda dengan Pangek yang ada dinagari Simawang. Pangek Lapuak di Nagari Barulak adalah pangek ikan yang sangat rapuh tulangnya, berbeda dengan Nagari Simawang tidak bisa dimakan dengan tulang-tulangnya. Perbedaan itulah yang membedakan ciri khas setiap nagari yang ada di Kabupaten Tanah Datar. Pangek Lapuak diwarisi dari orang tua-tua terdaluhu sampai pada masa sekarang.
Pangek lapuak dibuat dengan bahan-bahan yaitu sarai, daun kunyik, daun kasombi, bawang merah dan putih, panyolang, ketumbar, daun limau, lado, daun belimbing, serta santan.
Bahan-bahan rempah ini tidak sulit ditemukan karena ada di kebun dan bukit di sekitar nagari Barulak. Proses pembuatanya masih menggunakan pariuak yang terbuat dari tanah liat agar suhu panas dalam pariuk itu terjaga.
Sementara bahan yang tidak boleh ditinggalkan atau dihilangkan adalah daun kasombi, dimana daun kasombi ini dapat membuat tulang ikan menjadi rapuh apabila dimakan dan tidak akan membuat pencinta makan ini tercekik karena menelan tulang ikan.
Pangek Lapuak didominasi oleh warna kuning kunyit yang kental dengan rasanya, dibalut dengan daun belimbing beras yang menimbulkan rasa asam sedap. Parutan kelapa menghiasi aroma khas pangek tersebut dan bumbu bumbu alami lain yang kentara semakin menambah nikmat daging ikan yang empuk sampai ke tulang tulangnya. Aroma dan cita rasa khas pangek lapuak meresap jauh hingga ke sisi dalam daging ikan yang empuk.
Alamat dan Kontak Penjual:
Pangek Situjuah
Jl. Soekarno Hatta No.Kel, Balai Panjang, Payakumbuh Selatan, Kota Payakumbuh, Sumatera Barat 26225
(0752) 796858
Sumber:
http://wartaandalas.com/berita-pangek-lapuak-kuliner-khas-barulak.html
http://amazing-sumbar.blogspot.co.id/2014/12/pangek-lapuak-hanya-di-barulak_13.html
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang