15 sdm munjung tepung terigu segitiga biru
1 butir telur
1 sdm fernipan
2 sdm peres gula pasir
1/2 sdm baking powder
100 ml santan kental (me sun kara+air)
Garam
Minyak goreng untuk menggoreng
Siapkan baskom ayak tepung terigu dan baking powder lalu masukkan garam, fernipan dan gula aduk rata.
Masukkan telur campur rata setelah itu masukkan santan sedikit demi sedikit hingga habis dan campur rata.
Uleni adonan hingga Kalis adonan agak lengket saat menguleni bisa d taburkan tepung terigu atau setiap ngulen tangan diberi tepung terigu setelah Kalis diamkan hingga 1 jam tutup menggunakan plastik kalau punya plastik wrap bisa pakai plastik wrap.
Saat sudah didiamkan selama 1 jam dan sudah mengembang kepiskan adonan lalu buat bulat bulat jangan lupa bawahnya yang untuk menaruh bulatan ditabur tepung terigu agar tidak lengket lakukan hingga habis dan diamkan selama 15 menit.
Ambil bulatan lalu pipihkan menggunakan roling pin atau botol kalu saya pakai botol lalu beri satu sendok makan abon sapi lipat lalu pilin.
Panaskan minyak harus panas dan minyak banyak agar waktu goreng terendam jadi hasil bagus goreng menggunakan api kecil masukkan panada satu persatu lalu goreng hingga kecoklatan/keemasan jika bawah sudah berubah warna lalu dibalik setelah berubah warna semua lalu angkat dan siap dihidangkan.
Sumber:
https://cookpad.com/id/resep/5800949-panada-abon-sapi
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang