Palang Pintu, yang berasal dari kata 'palang' yang berarti mengahalangi dan 'pintu' yang berarti tempat masuk, adalah kesenian khas Betawi yang biasa dilaksanakan sebelum akad nikah dimulai. Palang Pintu dilaksanakan dengan tujuan untuk saling mengenal antar keluarga dua calon mempelai. Kesenian ini juga menjadi syarat diterimanya calon mempelai pria, dimana sebelumnya ia harus melewati palang pintu yang dijaga oleh jawara Betawi dari pihak calon mempelai wanita.
Palang Pintu memadukan seni sastra pantun jenaka dengan seni bela diri. Seni pantun ini digunakan untuk berkomunikasi antar pihak pengantin, yang biasanya berisikan tanya jawab seputar maksud dan tujuan pihak pria mendatangi pihak wanita. Setelah berbalas pantun, adu silat pun dimulai. Prosesi silat ini sebagai simbol upaya keras sang calon mempelai laki-laki untuk dapat meluluhkan hati calon mempelai wanita.
Tidak hanya berbalas pantun dan beradu silat, calon mempelai pria juga akan diuji kefasihannya dalam membaca al-qur'an. Ujian ini dilakukan karena dalam adat Betawi, wajib hukumnya bagi pengantin laki-laki untuk bisa mengaji agar nantinya dapat menjadi imam yang baik dalam segi agama Islam. Bila semua rangkaian 'ujian' telah berhasil dilewati, palang pintu pun dapat dibuka untuk kemudian dimasuki calon mempelai pria.
#OSKM2018
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang