Pakaian Tradisional
Pakaian Tradisional
Pakaian Kalimantan Selatan Kalimantan Selatan
Pakaian Adat Kalimantan Selatan
- 23 Mei 2018

Suku Banjar merupakan sebutan untuk penduduk asli yang mendiami wilayah Kalimantan Selatan. Secara geografis propinsi yang beribukota di Banjarmasin ini memiliki kawasan dataran rendah di bagian barat, kawasan pantai di bagian timur, serta dataran tinggi yang dibentuk oleh Pegunungan Meratus di bagian tengah. Selain dikenal dengan wisata alamnya yang indah, suku Banjar juga memiliki kekayaan lain berupa tarian tradisional, musik tradisional, rumah adat, serta pakaian adat tradisional yang biasa dikenakan pada upacara tertentu seperti upacara pernikahan.

Bagi masyarakat Banjar pakaian adat dianggap memiliki nilai-nilai penting dalam kehidupan mereka. Hal ini tercermin dari berbagai ragam hias yang terdapat pada busana adat pengantin Banjar serta menjadi salah satu penanda identitas sosial yang tidak dimiliki oleh suku bangsa dinegara lain. Secara umum busana adat pengantin Banjar terdiri dari tiga jenis, yaitu bagajah gamuling baular lulut, ba’amar galung Pancaranan matahari, serta babajukun galung pacinan.

Busana Bagajah Gamuling Baular Lulut

Busana adat pengantin jenis bagajah gamuling baular lulut merupakan busana pengantin klasik yang berkembang sejak zaman kerajaan Hindu di Kalimantan Selatan. Kelengkapan busana pengantin pria terdiri atas baju poko berbentuk kemeja lengan pendek tanpa kerah, celana panjang yang dihiasi motif pucuk rebung dari manik-manik, tapih bermotif binatang halilipan, mahkota bundar berbentuk ular lidi yang melingkar dikepala, kalung samban, kilat bahu garuda mungkur paksi, pending emas dengan kepala motif gula kelapa serta keris pusaka khas banjar berbentuk sempana.

Sementara kelengkapan busana pengantin wanita terdiri atas kemben penutup dada, selendang, kayu apu pengikat pinggang, dan sarung panjang bermotif halilipan sebagai tapih. Tatanan rambutnya dibuat berbentuk sanggul dengan dihiasi mahkota dan kembang goyang serta kuncup bunga melati. Sebagai pelengkap dikenakan pula bonel (anting beruntai panjang) kalung kebun raja, kalung samban pedaka, ikat pinggang, gelan tangan, cincin permata, gelang kaki, dan selop sebagai alas kaki.

Busana Baamar Galung Pancaran Matahari

Busana adat pengantin baamar galung pancaranan matahari berkembang sejak munculnya pengaruh agama Islam dan kerajaan Islam di Kalimantan Selatan. Kelengkapan busana pengantin pria terdiri atas laung atau destar, kemeja putih lengan panjang berenda, jas buka tanpa kancing, celana panjang, sarung sabuk serta tapih pendek bermotif khas halilipan, tali wenang atau kain ikat pinggang berwarna kuning yang ditempatkan diatas sabuk, keris pusaka banjar berbentuk sempana, gelang kaki berbentuk akar tatau, dan selop berhias sulaman benang emas dan manik-manik sebagai alas kaki.

Sedangkan kelengkapan busana pengantin wanita terdiri atas baju poko lengan pendek tanpa kerah, penutup dada, kayu apu sebagai penutup poko dan sarung, tapih atau sarung panjang bermotif khas halilipan, sanggul berbentuk bulan sabit yang dihiasi mahkota amar galung pancaran matahari, kembang goyang berumpun, serta sisir emas. Perhiasan tambahan yang dikenakan diantaranya anting panjang, kalung cikak, kalung bentuk biji kurma, kalung kebun raja, ikat pinggang emas, kilat bahu, gelang tangan, cincin berbentuk pagar mayang, gelang kaki, serta selop bersulam benang emas sebagai penutup kaki.

Busana Babaju Kun Galung Pacinan

Busana pengantin babaju kun galung pacinan tercipta dari akulturasi kebudayaan Banjar dengan kebudayaan Tiongkok. Busana pacinan memiliki bentuk yang mirip dengan busana pengantin Betawi dan Semarang. Kelengkapan busana pengantin pria terdiri atas baju gamis dan jubah, kopyah alpe berlilitkan surban dan dihias dengan untaian kuncup bunga melati, selempang serta alas kaki berupa selop yang dihiasi dengan sulaman benang emas. Ditambahkan pula penggunaan kalung rantai dari emas dan permata, serta cincin bermata satu dari zamrud.

Sementara kelengkapan busana pengantin wanita yaitu berupa kebaya lengan panjang berbentuk cheong sam yang dihiasi motif bunga teratai yang disulam dari benang emas. Pemakaian kebaya ini dipadukan dengan rok besar bertabur manik-manik yang dihiasi dengan sulaman motif cina. Bagian kepala ditambahkan penggunaan mahkota setengah lingkaran bertahtakan permata, kembang goyang, tusuk konde berbentuk huruf lam dengan permata batu mulia, serta tusuk konde berbentuk burung hong.

Dari keseluruhan busana pengantin yang ada di Kalimantan Selatan, busana pengantin ba’amar galung Pancaranan matahari merupakan busana yang paling populer dan digemari masyarakat serta dianggap paling mewah dengan modifikasi berupa mahkota maupun aksesoris modern.

 
 
 
Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2014/07/pakaian-adat-kalimantan-selatan/

 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline