The Joint Workshop Eco Urban Landscap Architecture Bogor
National Dept of Architecture School of Design and Environment University of
Singapore - Dept of Architecture Faculty of Engineering University of Indonesia
Author Christine WM
ABSTRAK
Kota menjadi kumpulan memori karena merupakan wadah dari fungsi hidup dasar
manusia yang merekam siklus dan daur hidup manusia. Kota adalah tempat kita hidup
dan bertinggal, tempat kita bekerja atau belajar, bahkan kota adalah tempat kita bermain.
Sebuah kota adalah sebuah tempat (place) yang dimana orang – orang di dalamnya
mengidentifikasikan diri mereka dengan lokasi tersebut.Sebuah kota merupakan kumpulan tempat yang mempunyai berbagai penanda dan kenangan masing masing.
Dalam eskalasi yang panjang yang panjang dan bersifat linier maka sejarah integrasi
sosial masyarakat Cina di Bogor keberadaannya senantiasa terikat pada kepentingan ekonomi perdagangan yang sangat ekskusif menciptakan pemukiman yang menyatu
dengan basis perdagangan mereka, yaitu Rumah dan toko (ruko). Potret sosial pemukiman masyarakat Cina di Bogor, tidak ubahnya dengan komunitas etnik yang
memiliki kepentingan perdagangan (Arab – Empang, Cina-Pecinan, Bumiputera Inlander, Native), juga bersifat eksklusif dalam potret segregasi sosial yang bersifat etnisitas. Sementara etnik Jawa lebih menampakan pemukiman yang menyebar mengikuti alur stratifikasi sosial “ wong cilik vs wong gedhe “
Benarkah semua bangunan tua, ruang – ruang publik terbuka dan sesuatu yang khas yang mempertegas ciri sebuah tempat yang selalu mengantarkan kita pada memori kenangan
lama tersebut tak ada gunanya serta tak ada relevansinya bagi hari ini dan bagi masa depan. Ataukah nilai collective memory of experiences sebuah tempat tidak ada sama
sekali di Bogor, seolah olah orang berusaha ”melupakan” nilai historis yang terkandung di dalamnya dan ditinggalkan begitu saja dengan membangun bangunan – bangunan baru diatasnya (Plasa Bogor) dalam hal ini adalah daerah Suryakencana Bogor Chinesse Quarter yang terdiri dari rangkaian shophouses yang bernilai sejarah dan sangat menarik untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai focal point of interest dari kawasan sekitar Botanical Garden dan Downtown Bogor .
Kata Kunci : Suryakencana, shophouse, collective memory, Focal point of interest ,
downtown Bogor, segregasi etnik . colonial .
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja