Orang pada jaman dahulu mempercayai khasiat dari kecap dan jeruk nipis yang dapat menyembuhkan batuk. Nenek saya yang berasal dari Sumatera Utara mengatakan bahwa pada masa mudanya beliau selalu meminum kecap yang dicampurkan dengan perasan jeruk nipis untuk menyembuhkan batuk ketika sakit. Resep ini merupakan resep turun temurun yang dipercayai oleh masyarakat pada masa itu.
Pada saat ini, beberapa dokter telah melakukan penelitian untuk membuktikan kebenaran tersebut dan ternyata setelah dilakukan penelitian tersebut campuran kecap dan jeruk nipis tidak dapat menyembuhkan penyakit batuk tersebut. Namun, jeruk nipis tersebut bermanfaat dalam meredakan gejala penyertanya. Sedangkan, kecap tidak memiliki manfaat sama sekali dalam menangani penyakit batuk tersebut. Kecap hanya bermanfaat untuk mengurangi rasa asam dari jeruk nipis ketika di konsumsi.
Walaupun demikian, jeruk nipis memiliki manfaat dalam mencegah batuk dan lebih disarankan untuk mencampur jeruk nipis dengan madu daripada menggunakan kecap karena rasa manis madu dapat membantu melembabkan tenggorokan yang membantu mencegah batuk pula.
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang