Nyiar Lumbar merupakan suatu event pertunjukan seni sunda khusunya seni yang berasal dari daerah Kawali yang dilaksanakan setiap dua tahun sekali. Nyiar Lumbar berasal dari bahasa sunda, Nyiar berarti mencari dan Lumbar berarti jamur cahaya. Secara bahasa diartika sebagai kegiatan pencarian jamur terang pada malam hari, namun secara tersirat memiliki makna perjalanan kontemplatif untuk kembai mendekatkan diri dengan alam, menemukan jati diri untuk membangun masa depan yang selaras dengan alam dan kebudayaan Ciamis. Tujuan dari berlangsungnya event kebudayaan ini adalah bahwa seni warisan nenek moyang dan seni sunda berhak hidup dan berkembang di zaman modern ini dan dihargai oleh masyarakat.
Kegiatan kesenian pertunjukan Nyiar Lumbar berpusat di situs Surawisesa (Astana Gede) Kawali, Ciamis. Situs ini memiliki beberapa peninggalan berupa batu tulis yang berisikan wangsit karuhun. Kegiatan event kesenian ini dilaksanakan dari sore hari, hingga puncak acara di malam hari yakni pawai bersama dari Pendopo Kecamatan menuju situs Surawisesa sambil membawa obor. Kemudian, akan ditampilkan beragam kesenian sunda seperti genjring ronyok, penampilan rajah, pencak silat Cianjuran, ronggeng kaler, dan tari-tari sunda klasik. Di situs Atana Gede, dilakukan jiarah makam terhadap leluhur Kawali. Puncak kegiatan diisi dengna pembacaan puisi sunda di Sungai Cibulan juga beberapa pagelaran seni. Akhir kegiatan ditutup dengan menari bersama dan kegiatan memancing di Sungai Cibulan.
sumber : wawancara dengan masyarakat Ciamis
#OSKMTB2018
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kasultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda berwarna hitam. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam berupa golok dan pisau. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis namun ada juga yang memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce. QUIVER ( TEMPAT ANAK PANAH ): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dal...
Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belakang.
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang