×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Kuliner

Elemen Budaya

Makanan Minuman

Provinsi

Sumatera Utara

Asal Daerah

Kepulauan Nias

Ni'owuru

Tanggal 27 Jun 2014 oleh Roby Darisandi.

Ni'owuru adalah daging babi yang diawetkan dengan menggunakan garam.  Daging dioleskan atau ditaburkan dengan garam sebanyak-banyaknya. Semakin banyak garam maka semakin awet pula. Daging tetap awet dan tidak perlu ditaruh dalam kulkas. Cukup ditaruh dalam tempat tertutup seperti dalam baskom atau plastik. Daging ini bisa bertahan beberapa bulan bahkan beberapa tahun bila tempat penyimpanannya bagus. Soal rasa, pasti bisa ditebak, asin sekali, tapi rasanya tetap rasa daging khas asinnya.
 
Cara pengawetan seperti ini sudah turun temurun di nias sejak dari nenek moyang, karena dulu belum ada freezer atau kulkas sehingga inilah cara orang nias mengawetkan daging. Sebenarnya bukan hanya daging babi saja, bisa juga daging lain seperti daging ayam, ikan, dsb. Tetapi yg sudah menjadi kebiasaan adalah mengawetkan daging babi dengan garam, itulah yang dinamakan ni'owuru, daging babi yang diawetkan dengan garam. 
 
Nias adalah sebuah suku yang mayoritas penduduk menganut agama Kristen dan Katolik. Tentu mengkonsumsi daging babi bukan sesuatu yang haram. Babi adalah binatang peliharaan masyarakat nias, binatang paling tinggi nilainya, selain bisa dimakan, bisa sebagai sumber penghasilan, dan yang terpenting lagi digunakan sebagai jujuran adat pernikahan. Tiap kali ada acara pesta adat , acara keluarga atau menjamu tamu misalnya, maka daging babi adalah hidangan paling special. Misalnya saja pada acara pernikahan, setiap keluarga dekat maupun para undangan yang menghadiri pesta pernikahan, pasti mendapatkan bagian daging babi atau ni’odöra. Maka biasanya pada jaman dulu bahkan sekarang  juga yang belum menggunakan freezer, ni’odöra tadi karena tidak habis dimakan maka diawetkan dan disimpan, nah mereka mengawetkan dengan cara mengasinkan menjadi ni’owuru.
 
Untuk menghilangkan garam atau rasa asin, bisa dibilas beberapa kali dengan air atau direbus satu sampai dua kali. Setelah selesai direbus diangkat lalu dibungkus dengan koran bekas, ini adalah tips agar garamnya keluar diserap oleh lembaran kertas koran, karena koran sifatnya lebih mudah menyerap cairan. Cara ini bukan berarti menghilangkan asin sama sekali, tentu rasa asinnya masih ada tapi sudah dalam kadar rendah. Cara masak, bisa dimasak dengan berbagai cara seperti memasak daging sesuai selera.

DISKUSI


TERBARU


Pertunjukan Man...

Oleh Bukantokohpublik24 | 15 Sep 2024.
Seni Budaya

Debus merupakan salah satu kesenian tradisional yang terdapat di Provinsi Banten. Pada awalnya, debus berfungsi sebagai sarana untuk menyebarkan aj...

Budaya Begalan...

Oleh Aniasalsabila | 12 Sep 2024.
Budaya Begalan

Budaya Begalan merupakan salah satu tradisi adat yang masih dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat di wilayah Banyumas, termasuk di Kabupaten Cilaca...

Seni Pertunjuka...

Oleh Radhityamahdy | 02 Sep 2024.
budaya

Seni pertunjukan wayang kulit merupakan salah satu bentuk teater tradisional yang kaya akan nilai budaya dan artistik. Berakar dari kebudayaan Jawa,...

Ting-Ting Tempe

Oleh Deni Andrian | 29 Aug 2024.
Camilan

Bahan-bahan : 250 gram Tempe 150 gram gula pasir 1 sdt margarin 1 sdt sprinkles untuk topping (optional) Cara Membuat: Potong2 tempe dgn ukur...

Bebantan laman

Oleh . | 24 Aug 2024.
Ritual adat

Bebantan Laman adalah upacara memberi sesajian untuk pelindung kampung yaitu Tuhan Sang Hyang Duwata beserta para manifestasinya. Upacara Bebantan da...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...