|
|
|
|
Ngemblok Tanggal 15 Aug 2018 oleh OSKM_16618429_Rama_2018 . |
Tradisi Ngemblok merupakan upacara adat sebelum pernikahan dimana pihak calon pengantin perempuan memberikan makanan kepada pihak laki - laki dalam jumlah yang banyak sekali dengan maksud untuk membalas lamaran pihak calon pengantin laki - laki. Tradisi Ngemblok ini masih dilakukan di Daerah Rembang tepatnya Di Desa Tegaldowo Kecamatan Gunem. Tradisi ini masih dilakukan masyarakat setempat sampai saat ini. Tradisi Ngemblok di Desa Tegaldowo ini sangat unik karena prosesinya berbeda dengan daerah lain.
Mereka akan menikahkan putra-putrinya dengan cara berpesta- pora yang sangat meriah dengan urutan sebagai berikut:
Pertama pihak calon pengantin putra akan melakukan proses ketuk pintu atau pra lamaran kepada pihak calon pengantin putri untuk meyakinkan apakah pihak putri menerima pinangan tersebut. Pada saat ini biasanya yang datang hanya kedua orang tua dan calon pengantin putra sendiri.
Kedua pihak calon pengantin putri akan membalas lamaran dari pihak calon pengantin putra dengan istilah “ngemblok”. Pada saat ngemblok ini mereka membawa berbagai macam makanan tradisional, misalnya jadah, kerecek, tape, ketan, jenang, kue cucur dll. Jumlahnya yang sangat banyak dan bentuknya yang super besar membuat ngemblok adalah bagian yang sangat penting dalam rentetan upacara lamaran ini. Pada jaman dulu makanan tersebut dipikul bersama-sama dengan menggunakan kotak besar persegi panjang yang dinamakan “Jodhang” oleh para kerabat dan tetangganya.
Ketiga pihak calon pengantin putra datang ke rumah calon pengantin putri dengan membawa seekor kerbau jantan besar beserta seluruh perlengkapan untuk mengadakan pesta pernikahan. Kerbau ini akan disembelih saat pesta pernikahan nanti. Selain itu mereka juga membawa pakaian, perhiasan emas, dan berbagai macam keperluan untuk calon pengantin putri yang jumlahnya bisa dibilang luar biasa. Arak-arakan dalam mengantarkan Kerbau ini begitu sangat semarak menjadi tontonan penduduk sekitar.
Keempat ketika hari pernikahan tiba, pesta diadakan di rumah pengantin putri. Pengantin putri akan diarak terlebih dahulu keliling kampung dengan menaiki kuda. Pihak pengantin putra setelah itu akan datang bersama rombongan. Pengantin putra akan datang dengan menaiki seekor kuda pula. Di belakangnya diikuti oleh pengiring yang membawa berbagai macam makanan hantaran. Paling depan barisan adalah seorang pria dengan membawa ayam jago yang begitu besar dan gagah. Mereka disambut dengan meriah dengan hiburan kesenian tayub.
#OSKMITB2018
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |