Bagi orang-orang Bima yang saat ini telah beranjak dewasa dan berada di berbagai pelosok Bumi ini tentu sangat akrab dengan Ncimi Kolo. Permainan masa kecil ini biasa dilakukan pada malam bulan purnama usai belajar shalat Isya Berjamaah dan pulang dari surau-surau untuk belajar ngaji. Yah… Ncimi kolo adalah kenangan yang tak terlupakan bagi orang-orang yang dilahirkan dan dibesarkan dari peradaban Dana Mbojo Sampai kapanpun.
Apa dan Bagaimanakah permainan ini ? Saya mencoba menggali akar budaya ini untuk teman-teman dimana saja berada. Ncimi Kolo sejenis permainan yang dimainkan oleh anak-anak laki-laki dan kadang juga perempuan. Pemain dibagi dua regu, satu regu akan Ncimi Kolo (bersembunyi), regu lain mencari. Ncimi Kolo diangkat menjadi nama permainan. Dimainkan pada bulan purnama setelah usai mengaji dan sholat Isya. Sambil menemai para ibu dan gadis yang sedang memintal benang di halaman rumah.
Permainan ini lajimnya dimainkan oleh anak-anak laki-laki berusia 6-12 tahun, terdiri dari dua regu, setiap regu beranggotakan 2-4 orang. Ada regu yang bersembunyi dan ada regu yang mencari. Sebelum permainan dimulai disepakati dahulu areal atau wilayah yang dijadikan arena permainan untuk tempat bersembunyi. Agar memudahkan regu pencari untuk menemukan tempat persembunyian. Mpa’a Ncimi Kolo tidak diiringi dengan lagu sebagai musik pengiring. Mpa’a Ncimi Kolo masih digemari oleh anak-anak usia 6-12 tahun.
Saat ini permainan Ncimi Kolo tinggal kenangan. Tidak ditemukan lagi anak-anak dan remaja di Bima- Dompu yang melakoni permaianan ini. Anak-anak kita telah banyak yang terbius permainan modern yang terkadang tidak mendidik dan tidak sesuai dengan akar budaya. Namun dibalik itu, saya merasa terharu dan bangga atas upaya yang dilakukan jajaran SDN No 5 Kota Bima ( dulu Raba 2 Red) yang mengajarkan kembali permainan rakyat Bima kepada siswanya usai pelajaran olahraga. Hal ini tentunya perlu dilakukan oleh sekolah-sekolah lain di Bima-Dompu untuk melestarikan permainan rakyat tradisional sebagai akar budaya daerah. Sumber : Permainan Rakyat Tradisional Bima-Dompu = M. Hilir Ismail, alan Malingi)
Resep Sambal Matah Bahan-bahan: Bawang Merah Cabai Rawit Daun Jeruk Sereh Secukupnya garam Minyak panas Pembuatan: Cincang bawang merah, cabai rawit, daun jeruk, dan juga sereh Campur semua bahan yang sudah dicincang dalam satu wadah Tambahkan garam secukupnya atau sesuai selera Masukkan minyak panas Aduk semuanya Sambal matah siap dinikmati
Bangunan GKJ Pakem merupakan bagian dari kompleks sanatorium Pakem, yang didirikan sebagai respon terhadap lonjakan kasus tuberculosis di Hindia-Belanda pada awal abad ke-20, saat obat dan vaksin untuk penyakit ini belum ditemukan. Sanatorium dibangun untuk mengkarantina penderita tuberculosis guna mencegah penularan. Keberadaan sanatorium di Indonesia dimulai pada tahun 1900-an, dengan pandangan bahwa tuberculosis adalah penyakit yang jarang terjadi di negara tropis. Kompleks Sanatorium Pakem dibangun sebagai solusi untuk mengatasi kekurangan kapasitas di rumah sakit zending di berbagai kota seperti Solo, Klaten, Yogyakarta, dan sekitarnya. Lokasi di Pakem, 19 kilometer ke utara Yogyakarta, dipilih karena jauh dari keramaian dan memiliki udara yang dianggap mendukung pemulihan pasien. Pembangunan sanatorium dimulai pada Oktober 1935 dan dirancang oleh kantor arsitektur Sindoetomo, termasuk pemasangan listrik dan pipa air. Sanatorium diresmikan oleh Sultan Hamengkubuwono VIII pada 23...
Bahan-bahan 4 orang 2 bungkus mie telur 4 butir telur kocok 1 buah wortel potong korek api 5 helai kol 1 daun bawang 4 seledri gula, garam, totole dan merica 1 sdm bumbu dasar putih Bumbu Dasar Putih Praktis 1 sdm bumbu dasar merah Meal Prep Frozen ll Stok Bumbu Dasar Praktis Merah Putih Kuning + Bumbu Nasi/ Mie Goreng merica (saya pake merica bubuk) kaldu jamur (totole) secukupnya kecap manis secukupnya saus tiram Bumbu Pecel 1 bumbu pecel instant Pelengkap Bakwan Bakwan Kriuk bawang goreng telur ceplok kerupuk Cara Membuat 30 menit 1 Rebus mie, tiriskan 2 Buat telur orak arik 3 Masukkan duo bumbu dasar, sayuran, tumis hingga layu, masukkan kecap, saus tiram, gula, garam, lada bubuk, penyedap, aduk hingga kecap mulai berkaramel 4 Masukkan mie telur, kecilkan / matikan api, aduk hingga merata 5 Goreng bakwan, seduh bumbu pecel 6 Siram diatas mie, sajikan dengan pelengkap
Wisma Gadjah Mada terletak di Jalan Wrekso no. 447, Kelurahan Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma Gadjah Mada dimiliki oleh Universitas Gadjah Mada yang dikelola oleh PT GAMA MULTI USAHA MANDIRI. Bangunan ini didirikan pada tahun 1919 oleh pemiliknya orang Belanda yaitu Tuan Dezentje. Salah satu nilai historis wisma Gadjah Mada yaitu pada tahun 1948 pernah digunakan sebagai tempat perundingan khusus antara pemerintahan RI dengan Belanda yang diwakili oleh Komisi Tiga Negara yang menghasilkan Notulen Kaliurang. Wisma Gadjah Mada diresmikan oleh rektor UGM, Prof. Dr. T. Jacob setelah di pugar sekitar tahun 1958. Bangunan ini dikenal oleh masyarakat sekitar dengan Loji Cengger, penamaan tersebut dikarenakan salah satu komponen bangunan menyerupai cengger ayam. Wisma Gadjah Mada awalnya digunakan sebagai tempat tinggal Tuan Dezentje, saat ini bangunan tersebut difungsikan sebagai penginapan dan tempat rapat. Wisma Gadjah Mada memiliki arsitektur ind...
Bangunan ini dibangun tahun 1930-an. Pada tahun 1945 bangunan ini dibeli oleh RRI Yogyakarta, kemudian dilakukan renovasi dan selesai tanggal 7 Mei 1948 sesuai dengan tulisan di prasasti yang terdapat di halaman. Bangunan bergaya indis. Bangunan dilengkapi cerobong asap.