Makanan Minuman
Makanan Minuman
Makanan Kepulauan Riau Natuna
Natuna Silong
- 27 Agustus 2017

Natuna silong artinya memakan makanan secara mentah, memang agak sedikit mirip memang dengan sashimi jepang, namun silong biasa identik dengan makanan dari laut yang di konsumsi secara mentah. Untuk cara penyajiannya juga berbeda, masyarakat Natuna biasanya akan terlebih dahulu membersihkan makanan yang hendak di buat silongdengan membasuhnya dengan perasan air jeruk lalu diamkan beberapa saat hingga bau amisnya hilang. 

Selain di beberapa daerah di Indonesia, Latoh juga di kenal di mancanegara seperti di wilayah Asia, antara lain di negara Jepang, Korea dan China dan bahkan di Negara Eropa, karena tumbuhan sejenis rumput laut ini hampir tumbuh di seluruh dunia. Di luar negeri Latoh di kenal dengan "anggur laut" atau "kaviar hijau", di negara Malaisya bagian Sabah menyebutnya dengan "Latok" dan Filipina menyebutnya "Lato".

 
Tumbuhan ini sangat unik, selain memiliki biji buah yang kecil-kecil namun rasanya juga segar dan asin gurih, tumbuhan ini juga sangat kaya akan manfaat, Latoh atau bahasa lainnyaCaulerpa selain sebagai konsumsi juga digunakan sebagai obat pada beberapa jenis penyakit. Hal ini karena Caulerpa mengandung zat antibakteri, antimikroba, antijamur, serta zat bioaktif untuk penyakit tekanan darah tinggi dan tumor. 


 


Kandungan klorofil (zat hijau daun) rumput laut ini bersifat antikarsinogenik. Juga kandungan serat, selenium, dan seng yang tinggi pada rumput laut ini bisa mereduksi (mengurangi) estrogen (jenis hormon). Disinyalir bahwa level estrogen yang terlalu tinggi bisa mendorong timbulnya kanker.

 
Di Natuna Latoh di kenal memiliki 2 jenis yang bisa di makan, yaitu Latoh Dees (Caulerpa Racemosa) dalam bahasa Natuna yang artinya Latoh pedas dan juga Latoh Miyang (Cauerpa Lentillifera) yang artinya Latoh gatal. Masyarakat Natuna lebih menyukai rasa dari Latoh Miyang ketimbang Latoh Dees, karena Latoh Miyang di anggap rasanya tidak terlalu pedas di banding Latoh Dees, dan meskipun di ketahui keduanya memiliki rasa yang pedas.
 
Berikut resep sederhana cara membuat Latoh silong ala Natuna:
 
Bahan-bahan:
 
1. Latoh Dess atau Latoh Miyang segar 500gram
 
2. Jeruk nipis 3 buah
 
Cara membuatnya:
 
Bersihkan Latoh terlebih dahulu dengan air bersih sampai benar-benar bersih dari kotoran pasir yang biasanya menempel, dan kemudian iris dan peras jeruk nipis dalam sebuah wadah, lalu siapkan Latoh yang telah di cuci tadi dan kemudian di rendam atau di diamkan dalam perasan air jeruk hingga bau amisnya hilang (ingat jangan lupa Latoh di aduk agar air jeruknya merata di seluruh bagian).
 
Selain di beberapa daerah di Indonesia, Latoh juga di kenal di mancanegara seperti di wilayah Asia, antara lain di negara Jepang, Korea dan China dan bahkan di Negara Eropa, karena tumbuhan sejenis rumput laut ini hampir tumbuh di seluruh dunia. Di luar negeri Latoh di kenal dengan "anggur laut" atau "kaviar hijau", di negara Malaisya bagian Sabah menyebutnya dengan "Latok" dan Filipina menyebutnya "Lato".
 
Tumbuhan ini sangat unik, selain memiliki biji buah yang kecil-kecil namun rasanya juga segar dan asin gurih, tumbuhan ini juga sangat kaya akan manfaat, Latoh atau bahasa lainnyaCaulerpa selain sebagai konsumsi juga digunakan sebagai obat pada beberapa jenis penyakit. Hal ini karena Caulerpa mengandung zat antibakteri, antimikroba, antijamur, serta zat bioaktif untuk penyakit tekanan darah tinggi dan tumor. 


 


Kandungan klorofil (zat hijau daun) rumput laut ini bersifat antikarsinogenik. Juga kandungan serat, selenium, dan seng yang tinggi pada rumput laut ini bisa mereduksi (mengurangi) estrogen (jenis hormon). Disinyalir bahwa level estrogen yang terlalu tinggi bisa mendorong timbulnya kanker.

 
Di Natuna Latoh di kenal memiliki 2 jenis yang bisa di makan, yaitu Latoh Dees (Caulerpa Racemosa) dalam bahasa Natuna yang artinya Latoh pedas dan juga Latoh Miyang (Cauerpa Lentillifera) yang artinya Latoh gatal. Masyarakat Natuna lebih menyukai rasa dari Latoh Miyang ketimbang Latoh Dees, karena Latoh Miyang di anggap rasanya tidak terlalu pedas di banding Latoh Dees, dan meskipun di ketahui keduanya memiliki rasa yang pedas.
 
Berikut resep sederhana cara membuat Latoh silong ala Natuna:
 
Bahan-bahan:
 
1. Latoh Dess atau Latoh Miyang segar 500gram
 
2. Jeruk nipis 3 buah
 
Cara membuatnya:
 
Bersihkan Latoh terlebih dahulu dengan air bersih sampai benar-benar bersih dari kotoran pasir yang biasanya menempel, dan kemudian iris dan peras jeruk nipis dalam sebuah wadah, lalu siapkan Latoh yang telah di cuci tadi dan kemudian di rendam atau di diamkan dalam perasan air jeruk hingga bau amisnya hilang (ingat jangan lupa Latoh di aduk agar air jeruknya merata di seluruh bagian).
Bahan-bahan:
 
1. Cabe rawit hijau (Cabe rawit merahpun boleh) sebanyak 11 butir
 
2. Bawang merah 2 siung
 
3. Bawang putih 1 siung
 
4. Jeruk nipis 1 buah 
 
5. Garam 1/4 sendok makan
 
6. Vetsin 1/4 sendok makan
 
 
Cara membuatnya:
 
Bersihkan terlebih dahulu cabe rawit, bawang serta jeruk nipisnya, kemudian tumbuk kasar cabe rawit, bawang merah dan bawang putih lalu masukkan garam serta vetsin.
 
Setelah semua tercampur, lalu iris dan peras jeruk nipis 1 bagian kedalam sambal yang telah di tumbuk kasar tadi. Ingat jangan menumbuk terlalu halus, karena sambal yang di buat adalah sambal yang bentuknya agak kasar. Bila sambalnya kurang rasa asam maka cukupkan satu buah utuh jeruk nipis di peras kedalam sambal. 
 
Jika semua langkah di atas telah selesai maka siaplah sambal untuk silong latoh yang memiliki perpaduan rasa pedas, asin dan asam yang segar menyatu dengan sempurna dan akan semakin menambah selera makan. Biasanya masyarakat Natuna makan Latoh silong dengan nasi atau ikan salai, ikan goreng atau juga ikan bakar.
 
Jika ingin menambah rasa manis pada sambal cukup tambahkan gula, atau bisa juga mengganti jeruk nipis dengan jeruk yang rasanya manis.
 
https://mynameszawir.blogspot.co.id/2014/11/makanan-khas-natuna-latoh-silong_21.html

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Jembatan Plunyon Kalikuning
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...

avatar
Bernadetta Alice Caroline