Di Sulawesi Selatan, tepatnya di kabupaten Pinrang, terdapat satu masakan yang cukup digemari. Nassu Itik Palekko namanya. Masakan ini digemari karena sensasi rasa pedasnya yang menggigit dan daging itik yang memiliki rasa gurih dan berbeda dari daging ayam. Masakan ini juga menjadi salah satu menu favorit saat lebaran tiba. Makanan ini menggunakan bahan-bahan yang mudah didapat dan juga proses pembuatan yang sangat praktis. Hanya saja untuk bahan utamanya yaitu itik, kita tidak bisa sembarangan dalam memilih itiknya. Itik yang dipilih adalah itik muda karena itik tua dagingnya cenderung bertekstur keras. Itik muda ini perlu untuk dicuci dengan air kemudian dicampur dengan air asam jawa untuk menghilangkan bau amis. Setelah bau amis pada itik hilang, tinggal memisahkan kulit dengan daging itik. Kulit itik perlu untuk dipisah karena kulit inilah yang kemudian akan digunakan sebagai minyak untuk menggoreng. Minyak dari itik inilah yang akan membuat masakan semakin gurih dan renyah. Daripada penasaran, inilah cara pembuatannya.
Bahan-bahan:
Cara Membuat:
1. Ambil itik muda yang sudah dipotong-potong kemudian lumuri dengan air jeruk nipis dan 1 sdt garam. Diamkan itik selama sekitar 10 menit agar bumbu meresap. Setelah 10 menit berlalu, cuci daging itik di bawah air yang mengalir kemudian tiriskan.
2. Baluri itik dengan 100 ml air asam jawa, 1/4 sdt kaldu ayam bubuk dan juga garam yang tersisa. Remas-remas daging itik kemudian diamkan kembali selama sekitar 10 menit.
3. Siapkan wajan dan tuang minyak goreng. Masukkan itik serta bumbu perendam. Aduk hingga rata dan terus masak sampai daging itik berubah warna. Tuangkan air dan kemudian masak sampai daging itik benar-benar empuk.
4. Tuangkan sisa air asam jawa, bawang merah, cabe rawit hijau, kunyit bubuk, sisa kaldu ayam bubuk dan kemudian aduk sampai merata. Masak terus hingga air menyusut.
5. Saat daging itik matang merata dan kuah menyusut, matikan api. Angkat masakan dari wajan.
6. Siapkan mangkuk saji dan kemudian tata masakan dengan rapi. Sajikan selagi masih hangat.
( http://resepmasakanpedia.com/resep-nasu-itik-palekko-khas-bugis-yang-sedap/)
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak, Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman)...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang