Nasi penek merupakan masakan yang mengkombinasikan nasi dengan sayur lodeh nangka dan daging atau jeroan ayam yang dibungkus menggunakan daun pisang. Tidak ada yang tahu secara pasti kapan makanan ini pertama kali muncul dan dikenalkan. Namun, nasi penek sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda dan Jepang. Bahkan sebagian mempercayai kalau nasi penek menjadi asupan energi tentara republik yang berjuang di wilayah selatan Purworejo. Nasi penek pertama kali dibuat di Pedukuhan Ngandul Desa Jenar Wetan Kecamatan Purwodadi. Nasi penek ini dibuat sangat tradisional tanpa menggunakan penyedap rasa. Memasaknya juga khusus menggunakan kayu bakar sehingga menimbulkan aroma yang khas pada masakan tersebut. Nasi penek tergolong menu masakan langka. Saat ini hanya tersisa tidak lebih dari lima pedagang yang menjajakan menu itu di sejumlah pasar tradisional wilayah Kecamatan Purwodadi dan Ngombol. Menu tersebut terjangkau masyarakat kelas menengah ke bawah karena hanya dijual antara Rp 4.000 - Rp 12.000 per porsi.
Sumber : http://adeituprast.blogspot.com/2013/08/pesona-kulinerdi-kabupaten-purworejo.html?m=1
#OSKMITB2018
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang