Bahan :
NASI GURIH
Bahan:
1 btg sereh, dimemarkan
2 sdt garam
4 lbr daun salam
400 gr beras
800 ml santan
OPOR AYAM :
1 ekor ayam kampung di potong 4
4 butir telur bebek di rebus, kupas kulitnya (bisa pake telur pindang
juga)
2 pasang ampela ati rebus (ampela sudah empuk)
beberapa butir uritan (telur muda)
minyak goreng untuk menumis
2 liter santan dari 1 butir kelapa (kental dan encer campur jadi satu)
Bumbu halus:
8 butir bawang merah
4 siung bawang putih
garam
Bumbu lain:
2 potong lengkuas
4 lembar daun salam
Cara olah :
NASI GURIH
1. Beras dicuci bersih.
2. Santan, garam, sereh dan daun salam dicampur kemudian direbus sampai mendidih, sesudah mendidih masukkan beras sambil diaduk hingga santan kering, angkat, diamkan sebentar lalu kukus sampai matang, angkat.
cara:
tumis bumbu halus dan bumbu lain dengan sedikit minyak sampai harum,
masukkan ayam, telur rebus dan ampela ati, tambahkan santan, masak
sambil di aduk2
agar santan tidak pecah, sampai ayam matang dan empuk
pisahkan santan dan isinya. (ayam dan lain2nya biarkan kering tanpa
kuah)
ampela ati di potong2, di tusuki dengan tusuk sate
uritan di tusuki dengan tusuk sate.
nanti hasil tusukan ini di celup di kumut
ayam di suwir2
kuah opor : pisahkan yang kental dengan yang bening, sisihkan
SAMBAL GORENG LABU SIAM
2 buah labu siam iris seperti korek api, rendam sebentar dengan air
kapur sirih, tiriskan
3 sendok makan cabe giling
2 iris lengkuas
2 lembar daun salam
1 sendok makan minyak
1 st gula pengganti Vetsin
segenggam cabe rawit (bila suka pedas)
cara:
tumis cabe giling+ lengkuas dan daun salam dengan sedikit minyak
sampai
harum. tambahkan kuah opor bening (daur ulang bekas opor ayam),
masukkan cabe rawit utuh. tambahkan gula pasir 1 st, masukkan labu
siam,
masak sampai labu matang.
jika perlu, tambahkan garam (biasanya gak perlu, karena saat masak
opor ayam
sudah cukup asin)
KUMUT
150 cc santan kental (daur ulang bekas opor biar ada gurihnya ayam)
2 putih telur kocok sampai kaku kayak bikin puding busa.
cara:
didihkan santan, masukkan telur putih, sambil tetap diatas api kecil,
diaduk
secukupnya, asal busa telur menggumpal dan matang.
TELUR DADAR TIM/KUKUS
150 cc santan kental bekas opor (atau sisanya)
campur dengan 4 butir telur+2 kuning telur sisa kumut
aduk sampai bercampur rata. Tambahkan garam bila perlu.
Buat takir dari daun pisang, tuang telur, kukus hingga matang.
Cara Penyajian :
Sepincuk nasi (pincuk = tatakan makan dari daun pisang)
atasnya di kasi sesendok sayur sambal goreng labu siam plus sedikit
kuahnya
Taruh ayam opor suwir, telur opor yang di belah
Taruh satu-dua sendok makan telur dadar tim
atasnya di kasi sesendok kumut.
Makan dengan suru (sendok dari daun pisang).
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja