Nasi Jaha - Manado
Nasi jaha adalah panganan asli Manado yang menggunakan bahan dasar beras ketan dan beras putih. Kedua bahan tersebut nanti akan diaron atau dikukus setengah matang lalu akan dicampur dengan santan. Setelah pengukusan selesai, hasilnya nanti dimasukkan ke dalam bambu berlapis daun pisang. Biasanya ukuran bambu untuk pemasakannya adalah 30 sampai 50 cm. Nantinya bambu berisi hasil kukusan tadi akan dimasak dengan perapian dari kayu bakar sehingga aroma dan rasanya lebih khas.
Tampilan dari nasi jaha kurang lebih mirip dengan lemang dari Sumatera Barat, namun itu hanya di tampilan, karena pada waktu menyantap, nasi jaha akan ditemani oleh cakalang pampis. Jika lemang, teman makannya adalah tape ketan, sehingga agak berbeda. Penggunaan nasi putih pada nasi jaha juga membedakannya dengan lemang yang menggunakan beras ketan saja. Rasanya untuk nasi jaha lebih lembut karena terdapat nasi putih dan akan terasa gurih di mulut berkat adanya santan. Bahkan nasi jaha sampai sekarang masih setia menemani acara-acara pernikahan maupun upacara penyambutan tamu di daerah asalnya, Manado.
Bahan Nasi Jaha Manado:
400 gr beras ketan (rendam semalaman)
200 gr beras
400 ml santan
1 lbr daun pandan
1 bh serai, geprek
3 lbr daun jeruk purut
Bumbu halus :
2 cm jahe
6 btr bawang merah
1 sdt garam
½ sdt gula pasir
Cara memasak Nasi Jaha Manado:
Kukus beras ketan dan beras selama 10 menit. Sementara itu rebus santan, bumbu halus, daun pandan, serai, dan daun jeruk sambil diaduk hingga mendidih. Tuangkan santan ke campuran beras. Aduk rata lalu kukus sampai matang.
Ambil selembar daun. Taruh aronan tadi. Gulung sambil dipadatkan. Masukkan dalam bambu yang sudah diraut hingga ketebalannya cukup tipis. Bakar di atas bara hingga matang.
Sumber
http://www.sayangi.com/2014/02/22/18546/gaya-hidup/nasi-jaha-panganan-tradisional-khas-manado
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang