Halo Berrykitcheners! Jika kamu berdomisili di Jakarta, kamu pasti sudah akrab dengan “Nasi Gila”. Ya, menu makanan yang satu ini memang sangat terkenal di kawasan Menteng. Untuk buka puasa kali ini, bagaimana jika kita membuat resep masakan praktis Nasi Gila? Lho, apakah kita bisa menjadi gila setelah mengonsumsi makanan tersebut? Tentu saja tidak. Nasi Gila hanyalah nama dari sebuah resep masakan sederhana khas Jakarta. Nah, apa sih Nasi Gila itu dan bagaimana cara memasaknya? Yuk, kita cari tahu jawaban selengkapnya di sini!
Serba-Serbi Resep Masakan Sederhana Nasi Gila
Nasi Gila merupakan nasi goreng yang dicampur dengan telur, sosis, bakso, dan berbagai macam topping lainnya. Sekilas cara memasak dan bahan-bahan yang digunakan dalam resep masakan sederhana ini hampir serupa dengan nasi goreng. Cara memasaknya pun sama, yakni dengan menumis semua bahan, bumbu, dan nasi di dalam wajan. Akan tetapi, jika dicoba maka kamu akan segera tahu bahwa cita rasa antara Nasi Gila dengan nasi goreng biasa memang berbeda.
Mengapa resep masakan praktis yang satu ini diberi nama Nasi Gila? Konon, dahulu ada penjual nasi goreng bereksperimen dengan mencampur nasi goreng yang sedang dibuat dengan topping dan bumbu yang lebih beragam. Setelah dicoba, ia pun berpikir, “Gila.. Ternyata enak, ya!” Dari situlah nama “Nasi Gila” dipilih. Terlepas dari mitos seputar asal usul Nasi Gila ini, rasa masakan yang satu ini memang sangat lezat. Penasaran bagaimana cara membuatnya? Mari cari tahu, yuk!
Cara Membuat Resep Masakan Sederhana Nasi Gila
Dewasa ini, sangat mudah menemukan Nasi Gila di pedagang kaki lima maupun restoran yang ada di Jakarta. Namun, kamu bisa memasak Nasi Gila sendiri sebagai hidangan buka puasa hari ini, lho.
Bahan-Bahan:
Cara Membuat:
Nasi Gila adalah resep masakan praktis yang cara pembuatannya mudah dan tidak ribet. Jika kamu penggemar rasa pedas, kamu bisa menambahkan saus sambal atau cabe rawit ke dalam Nasi Gila yang kamu buat ini
sumber: https://www.berrykitchen.com/tips/tips/mengenal-sejarah-dan-resep-nasi-gila
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kasultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda berwarna hitam. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam berupa golok dan pisau. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis namun ada juga yang memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce. QUIVER ( TEMPAT ANAK PANAH ): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dal...
Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belakang.
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang