Bagi masyarakat Cirebon, nasi bugana dibuat dalam rangka acara syukuran, misalnya syukuran kenaikan pangkat, lulus sekolah, mendapatkan pekerjaan.
Bahan-bahan utama :
Tahu kuning ukuran ± 10 x 20 cm
Tempe panjang ± 15 cm
Ayam ½ kg
Kelapa agak muda 2 gelondong
Minyak goreng
Bahan-bahan bumbu :
Laos 1 ruas jari
Jahe 1 ruas jari
Bawang merah 5 bungkus
Bawang putih 4 siung
Kemiri 5 butir / bulatan
Sahang ½ sdt
Ketumbar ½ sdt
Kunyit 3 jari
Salam 3 atau 4 lembar
Sereh 2 batang
Manis jangan secukupnya
Garam 1 sdm
Agar lebih enak bisa ditambahkan bumbu kebuli secukupnya (seujung sendok teh)
Cara membuat :
Bahan-bahan bumbu tadi digerus hingga halus. Setelah halus ditumis dengan minyak goreng. Apabila sudah matang masukkan 1 liter air dan biarkan hingga asat. Setelah itu masukkan bahan-bahan utama lalu tambahkan air kembali dan biarkan hingga masak.
Keterangan :
Bahan-bahan bumbu dan bahan-bahan sambal di atas untuk kira-kira 20 porsi
Bahan-bahan mie, kol, tauge dan daun bawang dalam bahan-bahan utama (jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan/jumlah porsi yang diinginkan
sumber: Buku “KULINER TRADISIONAL CIREBON : Khasanah Makanan Khas”, Penerbit Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan Pariwisata Kota Cirebon
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang