Alat Musik
Alat Musik
Pengalaman Pribadi DKI Jakarta DKI Jakarta
Musik Gambang Kromong? Musik Kolot? #DaftarSB19
- 12 Februari 2019

Saya ingin sedikit bercerita soal pengalaman saya dan teman-teman saat pertama kali berlatih memainkan gambang kromong. Awalnya hal ini tidak pernah terlantas di pikiran kami semua, bahkan kamipun tidak tahu sama sekali mengenai alat musik tradisional ini, padahal alat musik ini merupakan kesenian daerah saya dan beberapa teman yang lain.

Saat SMP, saya dan teman-teman tergabung dalam suatu grup yang tertarik dengan seni, terutama seni musik. Lalu guru pembimbing kami mengatakan bahwa akan ada perlombaan musik tradisional yang akan dimulai pada tingkat kecamatan, kotamadya, provinsi, dan nasional. Karena itu lah beliau mengajak kami ke suatu tempat pelatihan khusus seni betawi yaitu Balai Latihan Kesenian Jakarta Barat (karena kami berdomisili di Jakarta Barat). Bukan hanya di JakBar, BLK ini terdapat di masing masing kota yang ada di Provinsi DKI Jakarta. Di tempat itu lah kami benar-benar berlatih musik gambang kromong dari n​ol. Awalnya memang kami sedikit ragu dan tak yakin kalau kami bisa, karena lomba nya dilaksanakan sebulan setelah kami berlatih.

Lalu kami berlatih sekitar 3 kali dalam seminggu untuk menyiapkan 1 buah lagu lengkap dengan intro dan outro yang dapat bebas diaransemen selama +/- 5 menit. Di tempat itu, kami seringkali mendapat pujian dari pengurus maupun rekan-rekan seni lain dikarenakan biasanya yang mau dan bisa bermain gambang kromong adalah kalangan usia 25 keatas. Dan kami pun pada saat itu notabene masih berumur 13-14 tahun.

Sebulan setelah itu, dengan segala latihan yang kami lakukan tibalah kami berlomba di tingkat Kotamadya, karena tim kami adalah satu-satunya di Kota Jakarta Barat jadi tidak perlu ada seleksi kembali di tingkat Kecamatan. Semua berjalan mulus saat perlombaan, dan akhirnya kami mendapatkan juara 2, dan juara 1 nya adalah dari Kota Jakarta Selatan yang menurut kami memang merekalah yang menjadi lawan besar dikarenakan musik gambang kromong sangat terdengar disana. Karena disana banyak SMP-SMP yang meletakkan musik gambang kromong ke dalam program ekstrakurikuler, jadi tidak begitu sulit untuk menemukan anak-anak yang mau dan bisa bermain alat musik tersebut. Hal ini berbanding terbalik di Kota Jakarta Barat yang jarang sekali meletakkan alat musik tersebut sebagai program di sekolah.

Hal ini sedikit menjawab pertanyaan besar saya sejak dulu, bahwa banyak muncul perspektif mengenai musik gambang kromong adalah musik kalangan usia keatas. Hal itu bisa sedikit terbantah dikarenakan sudah mulai muncul perlombaan musik tradisional dari mulai jenjang SMP, SMA maupun Perguruan Tinggi. Tentunya hal ini akan menciptakan generasi muda yang bangga dengan musik gambang kromong.

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline