|
|
|
|
Museum Pos Indonesia Tanggal 31 Dec 2018 oleh Roro . |
Museum Pos Indonesia terletak di Jalan Cilaki No. 73 Bandung , Jawa Barat. Museum bersejarah ini sudah berdiri sejak zaman Hindia Belanda, tepatnya pada tahun 1933. Awalnya, bangunan yang didesain oleh duo arsitek J. Berger dan Leutdsgebouwdienst ini bernama Pos Telegrap dan Telepon (PTT).
Pada saat perpindahan kekuasaan Indonesia dari pihak Belanda ke Jepang, Museum Pos Indonesia beserta koleksi benda pos yang ada di dalamnya tidak terawat baik. Bahkan ketika Indonesia meraih kemerdekaan, museum ini tidak kunjung diperbaiki dan barang-barang koleksi museum dibiarkan terbengkalai.
Hingga pada tahun 1980, Perum Pos dan Giro mengambil inisiatif membentuk panitia guna memperbaiki dan merawat benda-benda koleksi museum yang bernilai tinggi. Tepat di Hari Bhakti Postel ke-38, yakni 27 September 1983, Museum PTT akhirnya resmi berubah nama menjadi Museum Pos dan Giro. Peresmian museum ini dilakukan oleh Achmad Tahir, Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi (Menparpostel) pada masa itu.
Untuk para peneliti filateli, Museum Pos dan Giro menjadi tempat yang wajib dikunjungi. Museum yang namanya berubah kembali di tahun 1995 menjadi Museum Pos Indonesia ini memiliki koleksi ribuan perangko dari penjuru dunia. Koleksi yang ditampilkan di museum ini tidak hanya perangko. Benda-benda pos seperti timbangan surat dan sepeda pak pos juga turut dipamerkan. Perkembangan baju dinas serta peralatan pos dari zaman kolonial hingga sekarang juga dapat Anda jumpai di museum yang terletak tepat di samping Gedung Sate, Bandung, ini.
Pada bagian lain dari museum ini, terdapat ruang yang memamerkan surat emas, surat dari berbagai raja-raja nusantara kepada para Komandan dan Jendral Belanda. Surat emas menjadi catatan sejarah perkembangan surat di tanah air. Melalui surat-surat ini, kita bisa melihat cara komunikasi raja-raja di nusantara dengan para penjajah.
Umur surat-surat emas yang sebelumnya berada di salah satu museum di Inggris ini diperkirakan berkisar ratusan tahun yang lalu. Inggris menyimpan surat-surat berharga raja-raja nusantara karena memang hampir semua surat yang dipamerkan ditujukan untuk Gubernur-Jenderal Inggris Thomas Stamford Bingley Raffles.
Museum ini memiliki beberapa ruangan terpisah yang setiap ruangannya menyimpan koleksi benda pos yang masih terawat dengan baik. Anda dapat mengunjungi museum ini bersama keluarga dan mengenalkan benda-benda pos bersejarah kepada anak-anak yang tentu saja bisa menambah pengetahuan mengenai sejarah dunia pos Indonesia. [Riky/IndonesiaKaya]
sumber : https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/mengenal-museum-pos-indonesia-di-bandung
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |