Museum Karmawibhangga terletak di dalam kompleks Taman Wisata Candi Borobudur. Di dalam museum terdapat dua ruang display utama yaitu Ruang Pemugaran dan Ruang Karmawibhangga. Ruang Pemugaran berisi foto-foto pemugaran Candi Borobudur, teknik-teknik pemasangan batu, beberapa artefak hasil penggalian dalam rangka pemugaran candi Borobudur, dan beberapa aretefak bernuansa agama Hindu yang ditemukan di sekitar candi Borobudur. Ruang Karmawibhangga berisi 160 foto Relief Karmawibhangga yang dipahatkan pada kaki candi yang karena suatu sebab tidak bisa dinikmati oleh adanya penambahan kaki candi selebar 3 m mengelilingi kaki candi yang berelief Karmawibhangga.
Di bagian selasar museum juga dapat diamati batu-batu candi yang belum ditemukan pasangannya sehingga belum bisa dipasang kembali ke posisi aslinya di candi Borobudur. Juga bisa dicermati cara-cara pemasangan batu relung. Terdapat juga koleksi kepala Budha terbesar di Indonesia ditutup dengan vitrin kaca. Kepala Budha ini merupakan potongan dari badan arca Budha yang ditemukan di Selomerto, Wonosobo.
Koleksi lain yang tidak kalah pentingnya yang ditempatkan sebagai koleksi outdoor adalah cattra stupa (bagian atas stupa utama candi Borobudur) dan arca Buddha yang belum selesai yang berasal dari dalam stupa induk. Bagi masyarakat sekitar candi Borobudur, arca Buddha yang belum selesai tersebut dipercaya masih memiliki kekuatan magis. Mereka menyebutnya dengan nama Mbah Belet. Pada hari-hari yang dianggap keramat, misalnya Jum’at Kliwon, masih dapat dijumpai beberapa orang datang bunga sesaji datang ke arca tersebut.
Lokasi Museum
Jalan Pramudyawardani Borobudur
Telp. (0293) 788266 Fax. (0293) 788132
Transportasi
Jarak tempuh dari Bandar udara : 40 Km
Jarak tempuh dari Pelabuhan Laut : 80 Km
Jarak tempuh dari Terminal Bus : 1 Km
Jarak tempuh dari Stasiun KA : 40 Km
Jadwal Kunjung
Museum buka pada hari : Pukul 06.00 - 17.30 Wib
Fasilitas
Luas Tanah / Luas Bangunan : 6.400 m2 / 764,46 m2
- Ruang Pameran Tetap
- Ruang Pameran Temporer
- Ruang Auditorium
- Ruang Laboratorium/Konservasi
- Ruang Penyimpanan Koleksi
- Ruang Administasi
- Audio Visual
- Cafetaria/Coffe shop
- Toilet
Organisasi
Jumlah Pegawai 34 orang
Bimbingan Edukasi : 2 orang
Tenaga Fungsional : 22 orang
Tenaga Administrasi : 1 orang
Keamanan : 3 orang
Cleaning service : 6 orang
Sumber :
http://www.museum-indonesia.net
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja