Museum Kamar Pengabdian RA Kartini mulai didirikan pada tahun 1975 diprakarsai dari wakil-wakil warga Jepara dalam rangka menghormati perjuangan R.A Kartini sebagai perintis emansipasi wanita di Indonesia. Pada tahun 1977, museum ini kemudian diresmikan oleh Bupati Sudikto dan setelahnya dikelola oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Jepara dibawah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.
Uniknya, bangunan museum ini adalah bangunan asli yang pernah ditempati R.A Kartini bersama suaminya pada tahun 1889 hingga 1912. Hingga saat ini sebagian besar bangunan juga masih digunakan sebagai rumah dinas Bupati Kabupaten Rembang.
Ada berbagai macam koleksi peninggalan R.A Kartini yang dapat pengunjung nikmati di museum ini seperti keramik peralatan rumah tangga, ukiran kayu jati, tempat tidur, mesin jahit, meja makan beserta piring, tempat perawatan bayi, bothekan (tempat jamu), sepasang rono penyekat dari kayu yang merupakan hadiah dari ayah R.A Kartini dan masih banyak lagi.
Selain itu, terdapat koleksi foto-foto R.A Kartini, lukisan serta informasi yang menceritakan jejak perjuangan R.A Kartini pada masa itu. Menariknya, pengunjung juga bisa melihat tulisan asli R.A Kartini pada kertas yang masih dalam kondisi baik serta buku Habis Gelap Terbitlah Terang.
sumber : https://situsbudaya.id/museum-kamar-pengabadian-ra-kartini-di-rembang/
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang