Produk Arsitektur
Produk Arsitektur
Museum Jawa Timur Kota Batu
Museum HAM Omah Munir
- 2 Januari 2019

Museum Hak Asasi Manusia Omah  Munir didirikan pada tahun 2013 dengan misi pendidikan tentang Hak Asasi Manusia (HAM) bagi masyarakat  Indonesia terutama generasi muda dalam rangka menciptakan warga negara yang cinta damai, menghargai perbedaan, menjaga toleransi antara kelompok dan menjunjung tinggi prinsip kesetaraan.

Pembentukan Omah Munir diinspirasi oleh kehidupan dan perjuangan Munir Said Thalib, seorang pembela HAM yang dibunuh pada tahun 2004 dalam perjalanan antara Jakarta ke Amsterdam. Pada 2000, Munir mendapat penghargaan “The  Rights Livelihood Award”, dari pemerintah Swedia, sebuah penghargaan yang serupa Nobel Prize.  Semasa hidupnya Munir gigih memperjuangkan mereka yang menjadi korban kekerasan dan pelanggaran HAM melalui advokasi dan juga melalui berbagai program pencerahan.  Baginya, menyebarluaskan nilai-nilai HAM kepada publik merupakan landasan yang penting bagi sebuah bangsa yang demokratis, cinta damai dan sejahtera.

Menurut UN Commissioner for Human Rights HAM hanya dapat diwujudkan oleh tuntutan masyarakat yang memiliki cukup pengetahuan tentang hak-haknya.  Pendidikan HAM mendukung promosi nilai-nilai dan sikap yang mendorong individu untuk menegakkan HAM mereka dan juga untuk orang lain. Pendidikan HAM mengembangkan pemahaman terhadap tanggungjawab bersama untuk mewujudkan penegakkan HAM di semua komunitas.

Kegiatan

Misi Omah Munir dilaksanakan melalui dua kelompok kegiatan besar :

1. Menyelenggarakan Museum HAM, yang merupakan museum HAM pertama di Asia Tenggara.  Museum ini menampilkan eksebisi tentang sejarah perkembangan perjuangan HAM di Indonesia, serta mengangkat kehidupan para pembela HAM Indonesia seperti Marsinah dan Munir.  Museum juga menampilkan beberapa peristiwa pelanggaran HAM penting seperti di Aceh dan Timor Timur.  Sejak dibuka pada tahun 2014 sampai Mei 2016, Museum Omah Munir telah dikunjungi sekitar 7500 pengunjung, terutama siswa dan kaum muda.  Pengunjung Museum Omah Munir tidak dipungut biaya.

2. Program pendidikan HAM melalui diskusi, lokakarya, penerbitan, pelatihan serta kegiatan seni.  Omah Munir telah menerbitkan buku “Kenali Hak-hakmu” serta Modul Pengayaan HAM untuk Mata Pelajaran PPKN di tingkat SMP.  Selain itu Omah Munir telah memproduksi sebuah video pendek berjudul “Kenali hak-hak Kita”Modul Pengayaan Pendidikan HAM telah diuji coba di SMPN 2 Bogor; SMPN 2 Bogor; SMP N I Kota Batu; dan MT (Madrasah Tsanawiyah) Suryabana, Malang.  Peluncuran Modul tersebut diselenggarakan di SMPN 2 Bogor dan SMPN 1 Batu, Malang pada 27 Agustus 2015.

 

 

sumber : http://omahmunir.org/museum-ham-omah-munir/

 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline