Produk Arsitektur
Produk Arsitektur
Museum Jawa Barat Subang
Museum Daerah Kabupaten Subang
- 31 Desember 2018

Selintas Museum


Sumber : Arsip Dok.Museum Daerah Kabupaten Subang

Museum Daerah Subang yang diresmikan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Subang pada tanggal 14 Maret 2003. Menggunakan sebagian dari ruangan Gedung Wisma Karya  yang merupakan salah satu Benda Cagar Budaya yang ada di Kabupaten Subang. 
Kabupaten Subang merupakan salah satu wilayah yang dihuni oleh manusia secara berkesinambungan dari mulai jaman prasejarah, Hindu-Budha, pengaruh Islam hingga kolonial.  Dalam upaya melestarikan nilai-nilai sejarah dan kebudayaan di Kabupaten Subang,  Pemerintah Daerah merasa tergugah untuk mendirikan Museum Daerah. Pendirian museum dipandang perlu sehubungan dengan banyaknya temuan tinggalan kepurbakalaan, sejarah dan nilai tradisional di Kabupaten Subang yang belum tertangani.
Koleksi Museum
Koleksi Museum Daerah Subang  memiliki sekitar 170 koleksi. Koleksi ini pada umumnya diperoleh dari  hasil kerjasama penelitian tim arkeolog dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Subang  serta masyarakat  sekitarnya.  Dilihat dari klasifikasi koleksi, Museum Daerah Subang terdiri dari 9 klasifikasi, yaitu Geologika, Arkeologika, Biologika, Etnologika, Historika, Numismatika, Keramologika, Seni Rupa dan Teknologika.  Koleksi tersebut ditata dan dipamerkan berdasarkan satu alur cerita yang berkesinambungan mulai dari jaman prasejarah, hindu-budha, Islam, kolonial  sampai sekarang. Adapun alur penataannya, sebagai berikut :
Jaman Prasejarah : fragmen tulang belikat (stegodon), tengkorak cervus (rusa purba), fosil karang laut, fragmen tanduk Bos (kerbau purba), tulang lengan babi rusa (Suidae), kapak berimbas, kapak beliung zaman neolitik, kapak corong zaman perundagian,.
Jaman Hindu Budha (Klasik); patung nandi (sapi jantan), manik-manik, mangkuk cina jaman dinasti Ming abad ke 17 Masehi, guci Myanmar abad ke-18 Masehi, Teko Cina abad ke-20 Masehi,  filter air Eropa (German abad ke-19-20 Masehi).
Jaman Islam : Alqur'an dengan media kulit hewan, keris Mataram yang dipakai oleh Prajurit Sultan Agung.
Jaman Kolonial : uang jaman VOC yang pernah berlaku di Indonesia, pistol, patung PW Hoflan dan istri, pakaian Deman Bintang atau Raden Tanu Direja, Foto Letjen Hitoshi Imamura.
Jaman Revolusi Kemerdekaan : Foto bupati dari mulai Karawang Timur sampai menjadi Kabupaten Subang (1948-2003).



sumber :http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=586&lang=

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline