Resep Mujair Masak Woku Daun Khas Sulawesi Utara – Ikan mujair juga sering dijadikan bahan makanan yang lezat. Tekstur ikannya yang memang lembut serta memiliki kekhasan rasa itulah yang membuat para koki ingin mengolahnya menjadi berbagai hidangan, seperti mujair masak woku daun khas Sulawesi Utara ini. Di kota asalnya, makanan tersebut sangat terkenal dan bahkan menjadi menu makan siang yang istimewa. Rasanya yang pas dan cocok untuk makan siang tersebut dibuat dengan resep mujair masak woku daun khas Sulawesi Utara. Masyarakat sekitar tetap mempertahankan resep yang sudah lama ada karena hal tersebut memberikan sensasi rasa nikmat tersendiri.
Bahan:
Bumbu:
Bumbu Halus:
Bumbu Lainnya:
Cara Membuat:
1. Langkah pertama adalah menyiangi ikan mujair lalu membelahnya menjadi dua membujur. Setelah itu, cuci ikan tersebut sampai bersih
2. Lumurkan air jeruk nipis dan garam pada seluruh bagian ikan lalu remas-remas serta diamkan selama seperempat jam
3. Angkat lalu cuci ikan kembali sampai bersih. Sisihkan dulu untuk memanaskan minyak dalam wajan
4. Tumis bumbu halus sampai harum bersama daun pandan, daun kunyit dan daun jeruk. Aduk rata sambil menambahkan kaldu bubuk, garam dan gula
5. Tambahkan irisan tomat, daun bawang serta ikan yang sudah dicuci. Lumurkan bumbu hingga ke seluruh bagian ikan
6. Masak sampai ikan setengah matang lalu cicipi rasanya untuk memastikan sudah pas atau belum. Masukkan daun kemangi serta aduk rata
7. Siapkan daun pisang yang sudah dikukus atau dilemaskan lalu tata dengan posisi bagian yang buram berpunggungan
8. Setelah itu, bagilah ikan dan bumbu menjadi 3 bagian kemudian ambil dua sendok bumbu ikan serta letakkan di permukaan daun pisang
9. Taruh ikan mujair di atasnya lalu tutup kembali dengan bumbu. Ratakan dan lipat sampai seluruh bagian ikan tertutup rapat
10. Bungkus dan semat menggunakan lidi. Lakukan langkah ini sampai semua ikan terbungkus daun pisang
Sumber:
http://www.masakandapurku.com/2016/01/resep-membuat-mujair-masak-woku-daun.html
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja
Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...