Mina Sarua, minuman berbahan dasar rempah-rempah dan tape ketan serta ditambahi galendo. Mina Sarua cocok untuk diminum malam hari, saat udara dingin. Rasanya yang hangat dari berbagai macam rampah dipadu dengan karbohidrat sederhana dari tape ketan yang telah difermentasi selama kurang lebih 2 hari. Disamping itu juga terasa rasa gurih yang berasal dari galendo atau biasa disebut dengan tai minyak.
Proses memasak Mina Sarua terbilang rumit dan lama, memerlukan waktu 2 hari terutama untuk fermentasi ketan hitam untuk dijadikan tape. Rempah – rempah dasarnya antara lain jahe, kunyit, cabe jawa, merica, kayu manis , dan lain-lain. Rempah tersebut disagrai dan kemudian ditumbuk hingga halus. Lalu kemudian direbus dan dicampur dengan tape ketan. Sementara disiapkan juga galendo yang dibuat dengan cara memasak santan kelapa tua hingga menjadi minyak dan membentuk ampas minyak yang disebut galendo atau tai minyak. Galendo kemudian dicampurkan dengan rebusan rempah dan tape ketan tersebut. Setelah itu siap disajikan panas dan menghangatkan badan.
sumber:
mysetiawan.net
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang