Toboali merupakan kecamatan yang terletak di paling selatan dari Kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung. Toboali adalah nama kota sekaligus ibukota kabupaten Bangka Selatan yang terkenal akan keindahan pantainya dan juga makanannya. Salah satu makanan yang paling terkenal dari pesisir ini adalah Mie Kuah Ikan.
Mie Kuah Ikan ini sendiri terdiri dari mie kuning dan kuah ikan yang dibuat dari ikan tenggiri yang dikukus, ditumbuk, ditumis dengan bawang merah, kemudian diberikan air, lada, dan garam. Makanan ini pun kerap dikonsumsi dengan cabe potong, tauge, kerupuk udang, telor rebus, otak-otak ikan, bawang goreng, ataupun pempek khas Bangka (Masyarakat Bangka mempunyai ciri khas pempek tersendiri yang berbeda dengan masyarakat Palembang. Hal ini disebabkan oleh masyarakat Bangka yang tidak menggunakan gula aren di dalam pembuatan cuka pempek mereka).
Menurut orang-orang Bangka, Mie Kuah Ikan ini akan menjadi sangat nikmat jika dinikmati seusai bermain di pantai bersama dengan teman-teman. Makanan ini dipercaya sebagai makanan yang paling pas ketika sudah "berhadapan" langsung dengan pantai yang panas. Ini disebabkan karena rasa Mie Kuah Ikan yang segar dan gurih. Biasanya, ketika sudah selesai menyantap Mie Kuah Ikan, mereka akan bersama-sama mencari es lilin Bangka yang manis sebagai makanan pencuci mulut. Orang-orang Bangka melakukan ini karena mengkonsumsi Mie Kuah Ikan akan membuat tenggorokan terasa sedikit kering dan akan meninggalkan rasa asin di mulut yang terkadang sulit hilang walaupun sudah meminum banyak air. Maka dari itu, es lilin Bangka kerap menjadi pendamping setia yang harus selalu ada bersama Mie Kuah Ikan ini.
Di pantai-pantai Toboali maupun di beberapa jalan menuju pantai, banyak sekali mamang (sebutan orang Bangka untuk laki-laki yang sudah menikah) dan ayu (sebutan orang Bangka untuk perempuan yang masih muda) yang berjualan makanan ini, sehingga kuliner ini sebenarnya tidak sulit untuk ditemukan. Apalagi jika anda berkunjung ke Toboali, dimana makanan Mie Kuah Ikan ini berasal.
Sumber : Tjen Muk Cin, penduduk asal Toboali.
#OSKMITB2018
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak, Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman)...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang