Bahan:
6 buah mi keriting kering, rebus, tiriskan*)
12 buah daging capit kepiting, rebus, tiriskan
100 g daging kepiting kalengan, tiriskan
12 buah bakso ikan, belah empat tidak terputus, rebus
6 buah otak-otak ikan tengiri, goreng, potong-potong
6 sdm kecap asin
3 sdm kecap ikan
Ayam berbumbu:
1 sdm minyak, untuk menumis
4 siung bawang putih, cincang halus
250 g fillet dada ayam, potong dadu 1 cm
3 sdm saus tiram
1 sdm kecap manis
1 sdt kecap asin
¼ sdt merica bubuk
100 ml kaldu ayam
Kaldu, didihkan di api kecil:
2 L air
300 g tulang ayam
1 sdt garam
½ sdt merica putih bubuk
Pelengkap:
2 batang bawang daun, iris tipis
Pangsit goreng
Cara Membuat:
Ayam berbumbu: Panaskan minyak, tumis bawang putih hingga harum. Masukkan ayam, saus tiram, kecap manis, kecap asin, dan merica. Masak hingga ayam matang.
Tuang kaldu, masak hingga air menyusut. Sisihkan.
Di tiap mangkuk saji, beri 1 sdm minyak dari ayam berbumbu, 1 sdm kecap asin, dan ½ sdt kecap ikan. Letakkan 1 bagian mi rebus. Aduk rata.
Di atasnya, susun 2 buah capit kepiting, 2 sdm daging kepiting, potongan otak-otak, 2 buah bakso ikan, dan 2 sdm ayam berbumbu. Siram dengan kaldu panas.
Sajikan disertai pelengkap.
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang