Mento merupakan salah satu kue tradisional yang terbuat dari tepung terigu yang dibuat dan diisi dengan daging cincang atau tumis ayam. Setelah di lipat seperti risoles kemudian disiram dengan santal kental dan dibungkus dengan daun pisang lalu dikukus. Aroma yang khas dari kue berbungkus daun pisang ini memang memiliki citarasa tersendiri. Kue ini bisa menjadi kudapan yang pas dinikmati dengan segelas minuman hangat. Untuk membuat kue mento pun cukup
Bahan yang digunakan untuk membuat mento adalah Bahan kulit (350 ml air, 100 gr tepung beras, 100 gr tepung terigu, 4 sdm minyak, ¼ sdt pasta pandan, ¼ sdt garam, 2 butir telur, kocok lepas, Daun pisang secukupnya untuk membungkus; Bahan isi (¼ sdt kaldu ayam bubuk, 1sdm minyak, untuk menumis, 1 sdt air asam, 1 buah dada ayam fillet, rebus dan cincang halus, 2 cm lengkuas, memarkan, 2 lembar daun jeruk, buang tulang daunnya, 1 ¼ sdt gula pasir, ¾ sdt garam, 200 ml santan, ¼ butir kelapa; Bahan bumbu yang dihaluskan (1/8 sdt jintan, 1 butir kemiri, disangrai, ¼ sdt ketumbar, 2 siung bawang merah, 1 siung bawang putih; dan Bahan saus santan (½ sdt garam, 600 ml santan, ½ butir kelapa).
Adapun cara membuat Kue Mento adalah dengan pertama-tama membuat bahan kulit terlebih dahulu: aduk rata tepung beras, tepung terigu, pasta pandan, air dan garam. Kemudian masukkan telur dan 4 sendok makan minyak, aduk aduk hingga rata. Kemudian buat dadar dengan pan datar anti lengket dengan diameter atau ukuran 18 cm. Buat dadar tipis saja, lakukan hingga adonan habis. Sisihkan kulit dadar. Selanjutnya membuat isiannya: panaskan minyak kemudian tumis bumbu yang sudah dihaluskan bersama lengkuas, dan daun jeruk hingga harum. Setelah itu masukkan ayam fillet, aduk-aduk hingga rata. Lalu Masukkan juga gula pasir, garam dan kaldu ayam bubuk aduk rata. Masukkan juga air asam dan santan. Masak sambil terus diaduk aduk hingga mengering dan matang. Angkat. Setelah itu kita masak bahan saus santan nya sambil di aduk aduk hingga mengental dan mendidih. Langkah selanjutnya: ambil satu lembar kulit dadar, sendok kan bahan isi kemudian lipat kiri dan kanan. Kemudian gulung. Letakkan di atas daun pisang dan tambahkan saus santan yang sudah dibuat tadi kira kira 1 sendok makan. Lalu bungkus seperti membungkus botok. Sematkan lidi. Lakukan tahap ini hingga adonan habis. Setelah itu, Kukus selama kurang lebih 20 menit hingga matang dengan menggunakan api sedang. Angkat Kue Mento dan siap disajikan.
âSumber:
-http://dapurbunda-ku.blogspot.co.id/2010/09/kue-mento.html
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja