Setiap daerah memiliki suvenir khasnya masing-masing, termasuk Purwakarta. Daerah ini punya banyak oleh-oleh kebanggaannya, salah satunya " menong". Menong memiliki arti perempuan cantik. Kulitnya kuning langsat, bibirnya kecil, beralis panjang, dan di kepala terdapat mahkota menyerupai sigar atau mahkota khas pakaian adat Lampung. Sesuai namanya, menong Purwakarta cantik dan lucu. Apalagi, pakaiannya yang didominasi warna hitam dan merah membuat patung kecil ini menggemaskan. Biasanya patung ini dijual per paket. Satu paket terdiri dari tiga menong, yakni menong ibu, dan kedua anak perempuannya yang besar dan kecil. Jika dilihat dari ukuran, tiga menong tersebut memiliki tinggi 25 cm, 16 cm, dan 12 cm. "Menong ini salah satu suvenir khas Kecamatan Plered," ujar Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, kepada Kompas.com, belum lama ini. Seperti diketahui, sudah beberapa generasi Plered menghasilkan kerajinan keramik yang luar biasa. Bahkan, produk-produknya kerap diimpor ke banyak negara di dunia, di antaranya ke Eropa dan Asia. Namun, untuk menong tidak hanya dijadikan ikon Plered, tapi juga secara resmi menjadi ikon Purwakarta. Bahkan, dalam perkembangannya, menong dimodifikasi menjadi beberapa bentuk wajah. Di antaranya bisa dilihat di sepanjang jalan masuk Kota Purwakarta, tepatnya dari Ciganeak hingga patung Bima di daerah Sasak Beusi.
Menong yang dimodifikasi memiliki dua wajah di bagian depan dan belakang. Satu wajah memiliki kesan baik dan satunya lagi jahat. Warnanya pun lebih irit, didominasi warna hitam dan putih. "Layaknya manusia yang tidak hanya memiliki sifat baik saja, ataupun sifat jahat saja. Bahkan, dalam diri satu manusia bisa memiliki sifat bermacam-macam, itulah yang ingin dipotret menong," tuturnya. Menong tersebut, bisa diperoleh di beberapa tempat penjual suvenir. Misalnya, di beberapa toko di Plered atau Galeri Menong. Harganya beragam, tergantung ukuran. Untuk menong cantik dijual per paket, namun ada pula yang dijual satuan dengan harga Rp 100.000. Bagi yang penasaran dengan cara membuat menong, wisatawan bisa berkunjung ke Pendopo Purwakarta. Sejak bulan lalu pengrajin asal Plered, Fajar Kristiawan, ditugaskan untuk membuat menong di tempat itu. Membuat menong Bagi yang penasaran dengan cara membuat menong, wisatawan bisa berkunjung ke Pendopo Purwakarta. Sejak bulan lalu pengrajin asal Plered, Fajar Kristiawan, ditugaskan untuk membuat menong di tempat itu. Setiap pagi Fajar (23) menyiapkan peralatannya, yaitu meja bundar dari batu yang di bawahnya dipasangi gir. Dengan gir itulah dia bisa memutar-mutar tanah liat untuk dibentuk menjadi menong.
Setelah rupa dasar menong terbentuk, Fajar mulai mengukirnya. Yang paling sulit dari pembuatan menong cantik adalah mahkota, sedangkan hal tersulit adalah modifikasi pada wajahnya. "Garis wajah laki-laki dan perempuan beda dan setiap karakter maupun emosi memiliki garis yang berbeda pula. Inilah bagian tersulit dari menong. Beda tangan pasti beda hasilnya,” tuturnya. Menong tidak hanya dijadikan ikon Plered, tapi juga secara resmi menjadi ikon Purwakarta Menong, sambung Fajar, tidak selamanya terbuat dari tanah liat. Menong untuk patung di pinggir jalan bisa dibuat dari bahan semen. Fajar mengaku sejak kecil bergelut dengan seni kerajinan keramik. Namun, biasanya dia dan ayahnya membuat patung asmat yang sudah ekspor ke beberapa negara. "Kalau asmat kita fokus pada semua bagian, termasuk kaki dan tangan. Tapi, untuk menong kita fokus di wajah dan mahkota," ucapnya. Bagi yang ingin melihat cara pengerjaan menong atau mencoba membuatnya, Fajar mempersilahkan siapa saja datang ke Pendopo Purwakarta. "Mangga, silahkan kesini. Selain menong, di sini bisa melihat cara pembuatan wayang dan suling," tutupnya.
Oleh : Dhiya Ilham Trihatmaja 19918062
#OSKMITB2018
Sumber :
BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung
Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu
Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.