Menjelang Nyepi, umat Hindu melakukan tradisi Mendak Tirta. Tradisi ini berupa mengambil air suci atau air kehidupan yang akan digunakan dalam upacara Tawur Kesanga di Candi Prambanan. Ada tujuh sumber mata air yang digunakan dalam Tawur Kesanga, lo. Salah satunya terletak di Boyolali, Jawa Tengah.
Mengutip Tribunnews.com, Selasa (13/3/2018), ritual ini diawali dengan doa dan tetabuhan alat musik tradisional seperti gendang dan gamelan. Ratusan umat Hindu berkumpul di Pura Bana Suci Saraswati di Desa Ngaru-Aru, Pengging, Banyudono, Boyolali untuk bersiap melakukan kirab.
Mereka menyiapkan sejumlah sesaji dan gunungan hasil bumi sebagai wujud rasa syukur atas berlimpahnya kesejahteraan dan kedamaian yang mereka terima. Sesaji dan dua gunungan yang disebut Gunungan Lanang dan Gunungan Wadon itu dibawa menuju umbul Ngabean di Desa Pengging yang berjarak lebih kurang dua kilometer.
Setelah sampai di Siraman Dalem Pengging, umat Hindu pun menggelar doa bersama sebelum melakukan Mendak Tirta. Aroma khas kemenyan menguar seiringan dengan lantunan doa para pemeluk agama Hindu. Mengutip Kompas.com (25/3/2017), setelah berdoa, terdapat dua orang yang menyelam untuk mengambil air yang akan digunakan sebagai sarana penyucian diri dengan alam semesta.
Nah, air itu kemudian disimpan dalam suatu wadah. Air itu bakal didiamkan semalam terlebih dahulu. Kemudian, air bakal disatukan bersama tirta amerta atau air kehidupan dari daerah lainnya pada pelaksanaan Tawur Kesanga Agung di Candi Prambanan.
Pada pelaksanaan tradisi ini, lebih dari 2.000 umat Hindu tumpah ruah bersama dalam satu lokasi. Dengan penuh kekhusyukan, mereka siap menyambut pelaksanaan Hari Raya Nyepi.
Setiap hari raya pasti memiliki ritualnya masing-masing ya, Millens. Nah, tugas kita adalah menghormatinya. Selamt Hari Raya Nyepi.
Sumber: https://www.inibaru.id/tradisinesia/mendak-tirta-tradisi-umat-hindu-boyolali-jelang-nyepi
Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kasultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda berwarna hitam. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam berupa golok dan pisau. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis namun ada juga yang memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce. QUIVER ( TEMPAT ANAK PANAH ): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dala...
Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belakang.
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang