Kuliner Sumatera Barat identik dengan cita rasa pedas, tapi tidak dengan panganan yang satu ini. Cita rasanya cenderung gurih, dengan kulit bagian luar yang renyah serta isi yang empuk dan padat. Ukuran yang lumayan jumbo membuatnya terlalu besar untuk dihabiskan oleh satu orang. Karena itulah, martabak kubang cocok untuk dinikmati saat berkumpul dengan keluarga atau sahabat.
Martabak kubang sebenarnya hampir sama dengan resep martabak telur. Namun yang membedakan adalah adonan isian yang cenderung lebih padat, terdiri dari cacahan daging sapi atau rendang, ditambah dengan potongan daun bawang. Adonan kulit yang digunakan sama seperti martabak telur pada umumnya. Perbedaannya terletak pada teknik pembuatannya. Adonan kulit ‘dibanting’ berulang-ulang sampai lebar hingga membuat kulitnya terasa tipis dan renyah. Martabak kubang dihidangkan dengan kuah bercita rasa pedas-manis-asam.
Keterampilan meracik martabak telur pada awalnya dibawa ke Sumatera Barat oleh masyarakat keturunan Arab dan India. Hal ini membuat masyarakat setempat cenderung mengasosiasikan pedagang martabak telur di Minangkabau dengan etnis keturunan Arab dan India, yang secara salah kaprah dinisbatkan sebagai 'orang Mesir'. Karena itulah, hingga kini masyarakat Minangkabau masih menyebut jenis martabak ini dengan sebutan martabak mesir.
Martabak kubang tidak dapat dipisahkan dari asal daerahnya, yaitu Nagari Kubang, Kecamatan Guguk, Kabupaten Lima Puluh Kota. Perantau asal Kubang memang terkenal sebagai pelaku bisnis kuliner martabak di berbagai daerah. Jenis martabak yang menjadi bidang keahlian para perantau ini amat bervariasi, baik jenis martabak asin (telur) maupun manis. Racikan para pedagang martabak asal Kubang tidak hanya unggul pada jenis martabak kubang, tetapi juga pada jenis martabak manis yang populer dengan sebutan martabak Bandung.
Sumber: http://www.indonesiakaya.com/kanal/detail/martabak-kubang-cemilan-jumbo-dari-lima-puluh-kota
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang