Wedang tai kambing adalah minuman khas Manado yang disuguhkan pada rangkaian acara pernikahan, sehingga disebut tradisi malam tai kambing. Wedang Tai kambing ini biasanya disajikan pada malam sehari menjelang hari pernikahan. Kurang lebih seperti malam midodareni.
Pada malam itu, keluarga pihak pengantin wanita akan menjamu tamu-tamu dan relasinya juga para sahabat dan teman-teman pengantin wanita, seolah malam perpisahan "status", atau malam terakhir sebagai gadis, karena pada besok hari, sang "nona" sudah menyandang status sebagai istri dan tentu saja sudah tidak gadis lagi.
Pada malam ini, tidak ada tamu yang berkaitan dengan pengantin pria. Bahkan pengantin pria pun tidak hadir.
Uniknya lagi, malam midodareni ini sering disebut "malam tai kambing", hanya saja untuk penulisan undangan formal tentu saja tidak dituliskan malam makan tai kambing. Namun belakangan ini banyak orang Cina Manado sudah menyebutnya sebagai "malam midodareni." Ya begitulah cerita tentang wedang tai kambing ini dalam kaitan upacara pernikahan pengantin Cina Manado.
Selain untuk menu tradisi pernikahan, wedang ini sangat mantap dikonsumsi saat cuaca dingin karena dapat membantu menghangatkan badan. Panas yang timbul akibat mengkonsumsi jahe juga sangat menolong bagi orang yang sedang tidak enak badan. Bahkan juga sangat membantu meringankan gejala flu. Karena jahe memang berkhasiat besar untuk kesehatan.
Wedang tai kambing ini sekilas mirip dengan wedang ronde jahe ala Jogja dan Solo. Jika, wedang ronde jogja dan solo ada isi kacang tanah di dalam bola-bola ronde, sedangkan wedang ronde ala Manado ini bolo-bola rondenya tidak ada isinya alias polos. Wedang tai kambing Manado ini juga hanya menggunakan gula, sereh dan jahe untuk kuahnya.
Sumber:
https://aneka-resep-masakan-online.blogspot.co.id/2016/02/resep-wedang-ronde-ala-manado.html
 
            Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak, Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman)...
 
                     
            Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
 
                     
            Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...
 
                     
            aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
 
                     
            Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang
