Ritual
Ritual
Upacara Adat Jawa Barat Jawa
Makna Tingkeban dan Perlengkapannya

Tingkeban atau yang sering disebut oleh orang-orang syukuran 7 bulanan ini adalah sebuah upacara yang dilaksanakan oleh perempuan atau seorang ibu yang sedang mengandung 7 bulan. Upacara ini disarankan dilaksanakan pada saat bulan Hijriyah khususnya pada tanggal 7, 17, dan 27.

Tujuan atau maksud dari upacara Tingkeban ini adalah agar bayi yang sedang dikandung oleh sang ibu dan juga ibu yang sedang mengandung ibu itu sehat dan juga selamat saat nanti melahirkan. Intinya upacara ini bertujuan untuk mengungkapkan rasa syukur kita kepada Tuhan.

Mungkin jaman sekarang sudah sedikit yang melakukan tradisi ini. Ada yang memilih untuk memang tidak melakukan upacara ini atau juga mungkin menggantinya dengan acara lain. Sebenarnya acara ini hanya sebuah tradisi atau kebudayaan Jawa dan Sunda yang memang tidak diwajibkan untuk dilakukan. Tapi mungkin di beberapa keluarga yang sifat kebudayaannya masih sangat kental, mereka pasti akan melakukan upacara ini sebagai salah satu proses budaya menuju kelahiran sang anak.

Di dalam upacara ini ada beberapa barang-barang atau perlemgkapan yang dibutuhkan untuk melengkapi proses upacara ini. Disini akan dijelaskan beberapa perlengkapan dan juga makna dari masing-masing perlengkapan, yaitu:

  1. Kembang Jambu (mayang) yang berarti “ingin” atau ingin anaknya nanti harum seperti harumnya kembang jambu itu.
  2. Bunga 7 warna yang berarti melambangkan 7 hal yaitu, hidup, kekuatan, penglihatan, omongan, keinginan, dan pendengaran.
  3. Ayakan yang berarti ilmu yang dimiliki oleh kita, harus bisa memilih mana yang baik dan bermanfaat, maja juga yang buruk.
  4. Kelapa Gading yang digambarkan oleh tokoh wayang Srikandi dan Arjuna yang memiliki makna anaknya nanti menjadi anak yang penurut, cantik atau ganteng, dan jug kulitnya seperti kulit kelapa gading yang berwarna kuning.
  5. Belut yang melambangkan agar nanti saat proses melahirkan akan lancar.
  6. Rujak Kanistren mengandung lambang segala kesulitan dan pahitnya hidup harus diajarkan kepada anaknya. Rujak ini nantinya akan dibagikan oleh sang ibu kepada tamu atau kerabat sekitar, dimana rujak ini terdapat 2 rasa, yaitu pedas dan tidak pedas. Pada saat dibagikan apabila rujaknya pedas maka anaknya berkelamin laki-laki, jika tidak pedas maka anaknya berkelamin perempuan.

#OSKMITB2018

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Jembatan Plunyon Kalikuning
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...

avatar
Bernadetta Alice Caroline